Ini alasan Nasdem pilih Ridwan Kamil daripada Deddy Mizwar

Oleh Muhammad Hasits pada 17 Maret 2017, 11:04 WIB

Bandung.merdeka.com - Pemilihan Gubernur Jabar memang masih berlangsung sekitar satu tahun lagi. Saat beberapa partai masih merahasiakan nama-nama yang akan didukung, tapi berbeda dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Partai pimpinan Surya Paloh itu mendukung niat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang sudah membuka sinyal untuk Pilgub Jabar pada 2018 mendatang. Bentuk dukungan dilakukan dengan mendeklarasikan pada pria yang akrab disapa Emil itu di Monumen Bandung Lautan Api atau Lapang Tegalega Bandung, pada Minggu (19/3) mendatang.

"Kami sudah lama mengikuti, mencermati sepak terjang politik Kang Emil. Apalagi ketika saya ditugaskan di (menjadi Ketua DPW) Jabar saya coba ikuti selama memimpin Bandung. Sampai pada akhirnya kami meyakini apa yang dilakukan Emil ini mampu melakukan berbagai perubahan. Kota Bandung bsa menjadi pusat perhatian karena inovasi dan kreativitasnya," kata Ketua DPW Nasdem Jabar Saan Mustopa, di Kantor DPW Nasdem Jabar, Kamis (16/3).

Dukungan untuk Emil ini dilakukan juga hasil restu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Menurutnya Surya Paloh setuju dengan nama Emil yang disodorkan setelah memasukkan tiga nama kandidat lainnya. "Deddy Mizwar iya komunikasi. Bupati Purwakarta (Dedi Mulyadi) komunikasi. Dan dicermati. Ikuti aktivitas semua. Tapi yang kita anggap potensial ya beliau (Ridwan Kamil)," jelasnya.

Dia menilai Emil bisa membawa semangat apa yang sudah dilakukan di Bandung untuk Jawa Barat. Harapannya tentu perubahan di Bandung bisa ditularkan juga untuk Jawa Barat.

"Dengan itu Nasdem yakin bahwa apa yang dilakukan Emil semangatnya ada Jabar. Saya yakin mampu untuk mengubah Jabar itu. Satu hal Emil punya daya imajinasi tinggi. Sehingga mampu menghasilkan inovasi muncul. Ini dibutuhkan Jabar ke depan. Makannya kami simpulkan Emil punya kemampuan di Jabar," terangnya.

Beberapa pihak menganggap pendeklarasian Emil 'kepagian'. Namun dia punya alasan khusus mengapa deklarasi dilakukan satu tahun sebelum Pilgub berlangsung. Menurutnya memunculkan sosok pilihannya untuk diusung sebagai calon gubernur Jabar membuat Emil bisa leluasa untuk memperkenalkan diri pada masyarakat luas.

"Kalau waktu mepet masyarakat tidak bisa menilai lagi. Memunculkan calon pemimpin lebih awal akan positif buat masyarakat. Ini bagian proses pendidikan politik juga. Sehingga ada preferansi. Jangan sampai memilih seseorang berdasarkan yang tidak rasional," terangnya.

Tag Terkait