Emil usul Bandara Husein Sastranegara punya mobil angkut penumpang

Oleh Muhammad Hasits pada 05 Desember 2016, 15:48 WIB

Bandung.merdeka.com - Dalam rangka persiapan pengoperasian terminal internasional Bandara Husein Sastranegara Januari 2017 mendatang, PT Angkasa Pura II menggelar acara diskusi bertajuk 'Pengoperasian Terminal Internasional Bandara Husein Sastranegara dalam Menyambut Wisatawan Mancanegara' di Hotel Savoy Homann, Senin (5/12). Dalam acara tersebut, turut hadir Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Di hadapan jajaran petinggi PT Angkasa, Emil memberikan sejumlah masukan untuk mengoptimalkan fungsi bandara. Sebagai pintu masuk utama wisatawan mancanegara, Emil menyarankan pihak pengelola bandara menyesuaikan visi dan misinya dengan strategi pemerintah.

Ia menitipkan agar membuat situasi bandara senyaman mungkin bagi para pengunjung. “Kunci keberhasilannya adalah jangan sampai ada komplain karena biasanya komplain ini akan cepat tersebar dari mulut ke mulut. Dan ini sudah terjadi,” ujar Emil.

Dia mengaku sering mendapat keluhan melalui akun media sosialnya terkait kondisi bandara yang berada di luar kewenangan administratifnya itu. Salah satu yang paling sering menjadi keluhan adalah ketidaknyamanan ketika turun dari pesawat.

“Kemarin saya usulkan agar Angkasa Pura punya mobil-mobil kecil untuk mereka yang tidak memungkinkan berjalan jauh. Utamanya untuk para lansia,” katanya.

Beberapa fasilitas lain seperti kondisi parkir dan pelayanan taksi juga menjadi perhatian Emil, dan sudah disampaikan kepada pihak pengelola bandara.

“Saya pahami bahwa bandara ini kapasitasnya kecil, tapi populer. Untuk parkir, saya sarankan bandara berupaya untuk menghadirkan parkir bertingkat,” katanya.

Emil menyarankan kepada pengelola bandara untuk meningkatkan standar pelayanan di terminal internasional yang akan mulai beroperasi pada Januari 2017 mendatang.

“Standarnya jangan berkurang di terminal internasional. Kita sudah diapresiasi dengan luar biasa di terminal domestik. Ada titik-titik promosi, suasananya kecil tapi sangat Bandung. Ada toko cinderamata dan cultural corner-nya juga sehingga ketika turis datang disambut dengan kacapi suling atau sejenisnya,” ungkap Emil.

Di tempat yang sama, GM PT Angkasa Pura II Dorma Manalu langsung merespons masukan dari orang nomor satu di Kota Bandung tersebut. Untuk memberikan kenyamaman terhadap penumpang setelah turun dari pesawat pihaknya akan segera menyediakan mobil-mobil kecil.

"Kami akan coba siapkan mobil golf dengan penumpang sampai enam orang. ‎Kalau mobil gede tidak mungkin, karena kita harus set. Apalagi di apron tidak boleh banyak alat bergerak," katanya.

Adapun untuk kondisi parkir dan pelayanan taksi, Dorma menyebut saat ini terus dibenahi. Pihaknya menargetkan masalah tersebut dapat segera selesai pada 2017 mendatang

"Untuk taksi sebenarnya secara ide beberapa kali diskusi. Itu sudah bawaan lama. Namun kita sedang kerjakan. Mudah-mudahan bisa secepatnya diselesaikan. Parkir juga sama. Setengah tahun ini kita bahas terus, di internal juga. Mudah-mudahan di tahun 2017 bisa diselesaikan dan ada jalan keluar. Semua on track tapi butuh waktu," ujarnya.