Menengok kolektor buku Proklamasi, antara Soekarno dan Sukarni
Denny Rachman
Bandung.merdeka.com - Proklamasi Kemerdekaan RI sudah berlalu 71 tahun lalu. Peristiwa besar ini direkam dalam buku-buku yang ditulis para pelaku Proklamasi. Deni Rahman menjadi salah seorang kolektor buku di Bandung yang mengoleksi cukup banyak buku-buku tentang Proklamasi RI. Pengelola toko buku Lawang Buku ini sudah mengumpulkan buku bertema âMerdekaâ sejak 2013. Siapa saja penulis yang bukunya berhasil dikoleksi Deni?
âKalau buku primer sekitar delapan buku. Buku primer ini ditulis pelaku yang terlibat langsung persiapan dan pelaksanaan proklamasi,â ujar Deddy, seraya menunjukkan koleksi buku-bukunya kepada Merdeka Bandung di rumahnya di Jalan Bojong Kaler, Bandung.
âAda pula pelaku persiapan yang tidak hadir saat pelaksanaan pembacaan teks Proklamasi tapi malamnya ikut persiapan,â cerita pria yang membuka toko bukunya di Balubur Town Square (Baltos) Bandung.
Nama-nama penulis yang juga menjadi pelaku Proklamasi yang dikoleksi Deddy sebagian tidak asing, antara lain duo Proklamator Soekarno-Hatta.
Soekarno antara lain menulis buku kecil berjudul âAmanat Proklamasi 1945-1950â, kemudian Muhammad Hatta menulis buku âSekitar Proklamasi".
Pelaku lainnya yang menulis buku antara lain Adam Malik, BM Diah, SK Trimurti, Iwa kusumasumantri, Mr Ahmad Soebardjo, Sidik Kertapati. Mereka mewakili tokoh dari kalangan muda dan tua yang mengalami langsung semangat dan ketegangan detik-detik Proklamasi RI.
Menurut Deni, Mr. Ahmad Soebardjo memang tidak ikut saat teks Proklamasi dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56. Tetapi malamnya ia ikut begadang melakukan persiapan Proklamasi. âDalam bukunya ia mengaku bangun kesiangan setelah capek semalaman persiapan Proklamasi,â tuturnya.
Sedangkan sumber-sumber sekunder yang dikoleksi Deni jumlahnya lebih banyak lagi. Salah satu buku penting adalah buku berjudul âSukarni Actie Rengasdengklokâ.
Buku tersebut menjadi sumber primer tentang Sukarni karena ditulis anak bungsunya Sukarni, yakni Emalia Iragiliati Sukarni. Sukarni adalah tokoh pemuda yang menjadi salah satu penculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, Karawang.
Penculikan tersebut upaya untuk memproklamirkan kemerdekaan RI. Sehingga kemerdekaan RI dilakukan atas inisiatif Bangsa Indonesia, bukan hadiah dari Jepang.
Sumber-sumber literasi tersebut menjadi benang merah untuk menemukan semangat yang hidup pada peristiwa 71 tahun lalu. Ketika pertama kali teks Proklamasi resmi dibacakan Soekarno-Hatta atas nama rakyat Indonesia.
Tag Terkait
Nuning, Dosen FSRD ITB Mengajak Lebih Paham Soal Mitos Dan Mitologi Indonesia
Berkat Ketekunan, Utami Sukses Geluti bisnis EO Sejak Tahun 2000
Natasha Youtuber Cilik Terkenal Karena Review Mainan Squishy dan Slime
Bedak bayi jadi barang wajib bagi Abex saat mendaki gunung
David sebagai office boy ini berhasil mencuri perhatian khususnya kaum hawa
Kelly Purwanto akui tato merupakan seni merajah tubuh supaya indah
Jurnalis Merdeka.com juara dua karya jurnalistik yang digelar Pemkot Bandung
Khoiruddin, doktor tercepat dari ITB dengan 36 publikasi scopus
Mengenal sosok Yan Yan Sunarya, 'Doktor Batik Sunda' pertama di dunia dari ITB
Kecewa aspirasi viking tak terwujud, Heru Joko 'nyaleg' dari Partai Nasdem