Terjun ke dunia tarik suara, Adhesa tempuh pendidikan formal

Oleh Farah Fuadona pada 26 Mei 2016, 10:38 WIB

Bandung.merdeka.com - Talenta musik Adhesa Pasase ditempa lewat pendidikan formal bidang musik dan ajang lomba. Tahun 2002 putra pasangan Herry dan Ida Passage ini menjejakan kaki di Kampus STiMB (Sekolah Tinggi Musik Bandung) dan tahun 2005 mengasah bakatnya di berbagai ajang lomba nyanyi, termasuk ajang pencarian bakat yang digelar oleh stasiun TV swasta.

"Saya menjadi finalis lomba boy band yang diadakan oleh sebuah stasiun TV swasta nasional di Jakarta," ucap penyanyi kelahiran Bandung ini dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, Kamis (26/5).

Kiprahnya untuk memantapkan eksistensi di kancah musik Indonesia terus berlanjut. Tak kenal lelah, Adhesa pun kerap tampil dari cafe ke cafe. Kematangannya sebagai musisi tempaan diperolehnya lewat pengembaraan dari panggung ke panggung. Pengalamannya sebagai entertainer menjadi bekal yang cukup dalam perjuangannya di industri musik.

Menjelang penghujung 2015, Dewi Fortuna meliriknya. DHP (DH Production) label besar di Bandung merekrutnya. Dose Hudaya, pemilik DHP dan pencipta lagu "BMS" menunjuk Adhesa untuk menyanyikan lagu indah tersebut.

Tentang keberhasilannya menyanyikan "BMS", Adhesa mengatakan, "Agar bisa menjiwai lagu itu dengan baik, saya berdialog dengan penciptanya, tentang substansi tema dan pesan apa yang ingin disampaikan lewat lagu itu, kemudian masuk ke dalam tema, membayangkan diri sebagai pelakunya," tutupnya.

Kepercayaan itu diberikan, tentu saja setelah melewati proses audisi yang ketat. "Melodi lagu BMS agak ke pop kreatif, pas dengan karakter vokal Adhesa," jelas Dose Hudaya.

Sementara menurut pengamat musik di Kota Bandung yang sudah mendapat kesempatan menyimak, lagu "BMS" mempunyai kans untuk mampu menembus pasar. Lagu, lirik, musik, dan vokal, terasa begitu harmonis.

Tag Terkait