Kembangkan aplikasi agen pariwisata, Tim Tel-U Bandung juara NMBC 2016
Bandung.merdeka.com - Teinspirasi dari ojek online, Tim Technopolis mahasiswa Telkom University (Tel-U) berencana mengembangkan sebuah aplikasi pariwisata online atau Tourism Activation Application atau disingkat T-App.
Â
Perencanaan tersebut berhasil meraih juara pertama dalam National Management Brainstroming Competition (NMBC) 2016 yang diselenggarakan Universitas Bakrie, Jakarta, pekan lalu.
Â
NMBC bagian dari rangkaian Management Brainstroming 2016 yang merupakan ajang tahunan Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen University Bakrie. Tahun ini ajang tersebut mengusung tema Economy Creative for Indonesiaâs Tourism: Optimizing The Demographic Bonus.
Â
Dalam kompetisi ini, Tim Technopolis Tel-U membuat perencanaan dan ide tentang sebuah aplikasi yang bertujuan untuk memanfaatkan bonus demografi untuk mempopulerkan sektor pariwisata di Indonesia. Sehingga lahirlah ide membuat Tourism Activation Application (T-App).
Â
Tim Technopolis terdiri dari I Made Kevin Bratawisnu (Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika - MBTI 2014), Budi Setiawan (Program Studi Ilmu Komunikasi 2013), dan Ni Luh Putu Mega Dyah Utami (Program Studi Ilmu Komunikasi 2015).
Â
Kevin menjelaskan, cara kerja T-App adalah mengenalkan tempat-tempat pariwisata yang ada di Indonesia secara online. Sedangkan orang yang mengenalkan tempat pariwisata tersebut bisa siapa saja.
Â
Orang yang mengenalkan tempat pariwisata ke T-App disebut T-Agent. T-Agent bisa memberikan informasi seputar foto dan video mengenai tempat wisata, mulai dari penginapan hingga akses menuju tempat pariwisata tersebut.
Â
T-Agent kemudian bisa menjadi tour guide bagi pengunjung atau turis yang menggunakan T-App. Jika tertarik, pengunjung atau turis bisa langsung berkomunikasi dengan T-Agent.
Â
Kevin menjelaskan, ide membuat T-App terinspirasi dari aplikasi ojek online yang sedang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Jika T-Agent mendapat kontak dari pengguna T-App, maka akan terjadi transaksi. Agen wisata online tersebut akan memandu wisatawan sesuai dengan tarif yang ditawarkan.
Â
âProses transaksi itulah yang akan menjadi ladang penghasilan bagi T-Agent tersebut dari pengunjung atau turis yang menggunakan jasanya,â ujar Kevin, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung, Jumat (8/4).
Â
Kevin menjelaskan, siapa pun yang mengetahui seputar tempat wisata bisa memperkenalkan tempat wisata tersebut dalam aplikasi ini. Dengan kata lain, siapapun bisa menjadi T-Agent sebagaimana ojek online.
Â
Menurutnya, banyak tempat pariwisata di Indonesia yang bagus, tetapi masih sedikit masyarakat yang mengetahuinya. âUntuk itulah T-App hadir untuk memperkenalkan tempat pariwisata agar lebih dikenal oleh banyak orang,â ujarnya.