Kembangkan aplikasi agen pariwisata, Tim Tel-U Bandung juara NMBC 2016

Oleh Farah Fuadona pada 08 April 2016, 12:44 WIB

Bandung.merdeka.com - Teinspirasi dari ojek online, Tim Technopolis mahasiswa Telkom University (Tel-U) berencana mengembangkan sebuah aplikasi pariwisata online atau Tourism Activation Application atau disingkat T-App.
 
Perencanaan tersebut berhasil meraih juara pertama dalam National Management Brainstroming Competition (NMBC) 2016 yang diselenggarakan Universitas Bakrie, Jakarta, pekan lalu.
 
NMBC bagian dari rangkaian Management Brainstroming 2016 yang merupakan ajang tahunan Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen University Bakrie. Tahun ini ajang tersebut mengusung tema Economy Creative for Indonesia’s Tourism: Optimizing The Demographic Bonus.
 
Dalam kompetisi ini, Tim Technopolis Tel-U membuat perencanaan dan ide tentang sebuah aplikasi yang bertujuan untuk memanfaatkan bonus demografi untuk mempopulerkan sektor pariwisata di Indonesia. Sehingga lahirlah ide membuat Tourism Activation Application (T-App).
 
Tim Technopolis terdiri dari I Made Kevin Bratawisnu (Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika - MBTI 2014), Budi Setiawan (Program Studi Ilmu Komunikasi 2013), dan Ni Luh Putu Mega Dyah Utami (Program Studi Ilmu Komunikasi 2015).
 
Kevin menjelaskan, cara kerja T-App adalah mengenalkan tempat-tempat pariwisata yang ada di Indonesia secara online. Sedangkan orang yang mengenalkan tempat pariwisata tersebut bisa siapa saja.
 
Orang yang mengenalkan tempat pariwisata ke T-App disebut T-Agent. T-Agent bisa memberikan informasi seputar foto dan video mengenai tempat wisata, mulai dari penginapan hingga akses menuju tempat pariwisata tersebut.
 
T-Agent kemudian bisa menjadi tour guide bagi pengunjung atau turis yang menggunakan T-App. Jika tertarik, pengunjung atau turis bisa langsung berkomunikasi dengan T-Agent.
 
Kevin menjelaskan, ide membuat T-App terinspirasi dari aplikasi ojek online yang sedang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Jika T-Agent mendapat kontak dari pengguna T-App, maka akan terjadi transaksi. Agen wisata online tersebut akan memandu wisatawan sesuai dengan tarif yang ditawarkan.
 
“Proses transaksi itulah yang akan menjadi ladang penghasilan bagi T-Agent tersebut dari pengunjung atau turis yang menggunakan jasanya,” ujar Kevin, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung, Jumat (8/4).
 
Kevin menjelaskan, siapa pun yang mengetahui seputar tempat wisata bisa memperkenalkan tempat wisata tersebut dalam aplikasi ini. Dengan kata lain, siapapun bisa menjadi T-Agent sebagaimana ojek online.
 
Menurutnya, banyak tempat pariwisata di Indonesia yang bagus, tetapi masih sedikit masyarakat yang mengetahuinya. “Untuk itulah T-App hadir untuk memperkenalkan tempat pariwisata agar lebih dikenal oleh banyak orang,” ujarnya.

Tag Terkait