ITB kembali jadi juara umum Olimpiade Farmasi Indonesia

Oleh Farah Fuadona pada 12 Oktober 2017, 10:08 WIB

Bandung.merdeka.com - ITB kembali keluar sebagai juara umum dalam Olimpiade Farmasi Indonesia (OFI) IX yang diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta akhir September lalu. Menariknya, enam dari sembilan OFI yang telah diselenggarakan, ITB berhasil menjadi juara umum dan sudah tiga tahun ini gelar juara umum diraih oleh ITB. Perolehan gelar juara umum OFI diperoleh atas penilaian akumulatif peserta satu perguruan tinggi pada tahap semifinal serta prestasi dan medali yang diperoleh.

Ajang OFI sendiri terbagi ke dalam dua bidang, yaitu bidang farmasetika dan bidang farmakologi. Seperti pada olimpiade umumnya, pada tahap penyisihan dan semifinal, peserta diberi soal-soal yang harus diselesaikan secara individu. Pada tahap final, peserta harus melalui tiga tahap yang meliputi penyusunan formula dan evaluasi sediaan untuk bidang farmasetika serta konseling obat untuk bidang farmakologi, serta bedah kasus dan presentasi jurnal internasional untuk kedua bidang.

ITB berhasil meraih emas bidang farmasetika oleh Ahshonat Izzatul Haq (Sains dan Teknologi Farmasi 2014) dan perak bidang farmakologi oleh Dian Arista (Farmasi Klinis dan Komunitas 2014). Prestasi lainnya ialah peserta terbaik Farmakokinetika dan Farmakoterapi Penyakit Non Infeksi oleh Levina Mahardika (Farmasi Klinik dan Komunitas 2014), Teknologi Farmasi Non Padat oleh Denobia Faishal (Sains dan Teknologi Farmasi 2014), dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) oleh Naufalia Faza (Sains dan Teknologi Farmasi 2014).

Hal yang patut dibanggakan ialah sembilan dari sepuluh delegasi ITB pada kedua bidang berhasil masuk pada babak semifinal dan satu peserta lainnya berhasil menjadi finalis putri farmasi Indonesia. Mereka berhasil mengalahkan peserta dari 30 perguruan tinggi lainnya.

Hasil yang diperoleh juga merupakan dukungan dari banyak pihak termasuk dosen-dosen Sekolah Farmasi. Bahkan, pada hari pelaksanaan hingga pengumuman juara, peserta didampingi oleh Dr. Diky Mudhakir (Ketua Prodi Sains dan Teknologi Farmasi), Dr. rer.nat. Sophi Damayanti (Ketua Prodi Farmasi Klinik dan Komunitas, dan Dr. M Insanu (Koordinator Kemahasiswaan Sekolah Farmasi).

“Ada banyak hikmah dan teman-teman baru yang saya dapatkan selama OFI. Luruskan dan kuatkan niat agar semangat tidak akan pernah padam. Target boleh ada, namun jangan sekedar memikirkan kemenangan duniawi. Bentengi diri dan cegahlah dari rasa kecewa dengan mengambil hikmah dari setiap tahap yang ada,” tutur Ahshonat seperti dikutip dari laman ITB.ac.id.

Tag Terkait