Bersaing dapatkan Rp 120 juta, para startup suguhkan karya terbaik

Oleh Farah Fuadona pada 19 September 2017, 08:39 WIB

Bandung.merdeka.com - Bersaing mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 120 juta, para startup yang merupakan peserta dari Digicoop Startup Grand Prix wilayah Jawa Barat menyuguhkan sederet karya terbaiknya.

Manager Planning and Discovery Open Innovation Management PT Telkom, Debora mengatakan, kompetisi yang diselenggarakan didelapan wilayah di Indonesia ini dinilai begitu berkualitas karena peserta sudah membawa ide-identa ke dalam suatu protitipe konkrit.

"Jika ikut program Indigo.id ini, jika sudah lulus seleksi maka para peserta Digicoop Startup Grand Prix bisa memperoleh suntikan modal dari kami senilai Rp120 juta," ujar Debora kepada Merdeka Bandung, Senin (18/9).

Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIM), Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL)  dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Bertempat di Bandung Digital Valley sebagai salah satu digital valley dari Indigo Creative Nation, kejuaraan ini memunculkan delapan pemenang dari dua kategori. Yakni pemenang berurutan adalah Deliversip, Comrades, Smartgoals, Androwebhost, dan Sewa Lapang (kategori Apps Pitching) serta Hashstack, Radya Playground, dan Dhiva Coder (kategori Apps Hackhaton).

Ketua Umum MASTEL, Kristiono mengatakan, kegiatan tersebut contoh bagus tentang bagaimana kumpulan developer bersama-sama memikirkan solusi dan inovasi yang terbaik yang bisa diberikan kepada bangsa, khususnya kepada PT Angkasa Pura II (AP II) sebagai pengguna hasil kompetisi tersebut.

"Mereka, anak-anak muda ini, bisa memodernisasi berbagai aspek yang selama ini tidak tersentuh, tanpa melupakan standar-standar yang ada," sambungnya.

Acara sendiri dilaksanakan melalui beberapa tahapan diantaranya sosialisasi, pendaftaran, prehackathon berupa tur eksklusif ke Bandara Husein Sastranegara Bandung, dan Grand Prix Day.

Yosrizal Syam, Chief of Probis Digital Airport PT AP II yang juga turut menjadi juri bagi para hacker mengatakan ide-ide dari para peserta begitu variatif dan belum terbayangkan sebelumnya.

"Sebagai bagian dari program Digital Airport, AP II mengembangkan dan membuka komunikasi dengan berbagai pihak. Kami meminta peserta menggunakan setidaknya satu dari arsitektur teknologi informasi AP 2, dan memecahkan setidaknya satu dari tiga tantangan yang disajikan seputar perjalanan," sambungnya.

Selanjutnya, semua tim pemenang akan memasuki fase inkubasi untuk menguraikan lebih lanjut gagasan mereka dan berpotensi mempresentasikan aplikasinya di depan Manajemen AP II.

Muhammad Awaluddin, Direktur Utama AP II menambahkan, pihaknya senang memiliki para developer sebagai mitra yang menawarkan inovasi di Hackathon kami, dan kedepan akan mendukung mereka dalam mendigitalkan bandara yang dikelola AP 2.

Selepas Jakarta dan Banten Agustus lalu, serta Jawa Barat pekan kemarin, selanjutnya akan diselenggarakan di Medan dengan mengambil observasi di Bandara Internasional Kualanamu Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Tag Terkait