Hadir dengan formasi anyar, Angsa dan Serigala rilis single Bulan

Oleh Farah Fuadona pada 17 Oktober 2016, 12:22 WIB

Bandung.merdeka.com - Setelah terakhir merilis single Dua Harmoni pada 2014 lalu, band beraliran indie-rock asal Bandung, Angsa dan Serigala kembali merilis single terbaru yang diberi judul Bulan. Single ini menjadi penanda Angsa dan Serigala siap hadir dengan formasi teranyarnya.

Kini Angsa dan Serigala digawangi oleh Hendra Arazzi (Vokal dan gitar), Megawati Sukmana (vokal dan synthesizer), Yosaera Thoriq Ramadhan (gitar), Vicky Hediana (bass), Arditya Pradana (keyboard) dan Viddy Herdiana (drum) yang siap kembali menyapa pendengar musik yang rindu akan karya musik mereka.

Single Bulan terdengar sedikit berbeda dari karakter bermusik Angsa dan Serigala sebelumnya. Musik mereka selalu mengedepankan harmonisasi, dalam artian semua instrumen memiliki porsinya yang pas masing-masing. Yang berbeda pada single Bulan ini memang hanya citarasa minimalisnya lebih terasa jika dibandingkan lagu-lagu di album mereka yang lebih kaya akan instrumen.

Pada lagu-lagu terdahulu mereka, sangat terasa kompleksitas instrumen yang dimainkan mulai dari alunan gitar akustik, suara keyboards, gesekan biola hingga ketukan glockenspiel. Tapi begitu mendengarkan “Bulan”, permainan gitar dan drum sangat terasa dominan. Pada beberapa bagian gitar pun memasukan efek-efek crescendo naik dan turun yang sering kita temukan pada musik post-rock. Sentuhan lainnya ada pada ketukan drum yang terasa bertenaga di hampir sepanjang lagu.

“Lagu ini dan di album yang lagi kami persiapkan, karakter musik Angsa dan Serigala akan berubah sedikit. Komposisi string section akan berkurang sedangkan komposisi guitar section yang akan bertambah,” kata Araji dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, Senin (17/10).

Meski secara nuansa bermusik ada perbedaan namun Angsa dan Serigala masih mempertahankan karakternya dalam menulis lirik menggunakan Bahasa Indonesia. Lirik-lirik menggunakan bahasa sendiri masih kukuh dipegang. Begitupula Bulan yang tetap mempertahankan gaya seperti itu. Hal ini menjadi strategi budaya mereka agar bisa didengar oleh masyarakat luas.

“Gampangnya, karena kami ingin semua orang khususnya di Indonesia bisa mendengarkan musik kami,” ujar Araji menjelaskan tentang alasannya memilih menulis lirik dalam bahasa Indonesia.

Lirik Bulan ditulis dari pengalaman dan imajinasi yang dialami oleh Araji sendiri. Baginya lirik ini bisa menjadi satu makna yang teramat dalam. Bercerita tentang kepuasan menikmati kesendirian. Bulan menjadi makna simbolik menunjukkan kegelisahan dan kerisauan terhadap apapun dan dihadapi melalui sikap menyendiri dan menyepi.

Momen menikmati kesendirian ini menjadi momen untuk menjaga jarak dari hiruk pikuk kenyataan yang riuh dihadapi. Karena melalui kesendirian ini kita bisa melakukan apapun yang kita mau tanpa peduli siapapun dan apapun.

“Bulan ini bercerita tentang pergelutan antara isi kepala dan batin dan kegelisahan terhadap semua hal di sekitar yang tidak bisa dituangkan ke dalam media apapun, hingga akhirnya hanya bisa dipendam dan direspon dengan sikap diam,” kata Araji menjelaskan makna dari lagu Bulan. Namun baginya lagu ini juga memberikan makna yang cukup dalam untuk merenung dalam kesendirian. “Bisa juga menjadi makna yang kontemplatif,” lirihnya.

Proses pembuatan single Bulan ini terhitung cepat. Sekitar dua bulan. Proses rekaman mereka habiskan di Escape Studio tanpa ada kendala yang berarti.
Â

Tag Terkait