Cobalah trek gowes Dago-Punclut favorit para pesepeda di Bandung ini
Bandung.merdeka.com - Warga Bandung yang hobi bersepeda bisa dipastikan pernah menempuh jalur menantang Dago (Ir H Djuanda)-Punclut. Jalur di perbatasan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini disebut-sebut jalur favorit bersepeda.
Para pesepeda biasanya menempuh jalur cukup ekstrem tersebut melalui Jalan Ciumbuleuit, masuk Punclut, Kabupaten Bandung Barat.
Di Punclut mereka biasa beristirahat sambil sarapan penganan khas seperti ketan bakar. Di sana juga berjajar kuliner khas Bandung utara mulai dari ayam dan ikan bakar dan goreng, timbel komplet, dan aneka macam kuliner tradisional.
Menempuh Punclut perlu pasokan energi memadai, jika tidak akan kalah oleh jalur yang penuh tanjankan dan turunan itu.
Setelah sarapan, perjalanan dilanjutkan ke Dago yang menempuh tanjakan nyaris vertikal. Tetapi begitu keluar Punclut dan masuk Dago melalui jalan di depan Terminal Dago, tantangan melelahkan tersebut segera sirna. Sebab jalur berikutnya menurun.
Jika bersepeda pada hari Minggu, pesepeda juga akan memasuki kawasan Car Free Day Dago. Di kawasan ini kendaraan roda dua seolah menjadi raja. Mereka bebas melenggang di antara kerumunan masyarakat pejalan kaki.
Tidak jarang, para pesepeda mengikuti kegiatan umum yang ada di Car Free Day Dago, misalnya senam pagi.
Salah seorang pesepeda, Hari Suharyadi (33), mengaku hampir tiap Minggu bersepeda ke Punclut-Dago. Minggu ini pria yang bekerja di sebuah perusahaan swasta ini bersepeda dengan tiga rekannya.
"Awalnya kita berempat, tapi dua teman teman lainnya balik lagi karena tidak kuat," kata Hari Suharyadi (33), di Car Free Day Dago, Minggu (3/12).
"Jadi yang sampai Dago cuman kita berdua," katanya seraya tertawa dan menunjuk rekan satunya lagi.
Hari mulai bersepeda dari rumahnya di Kota Cimahi. Jarak Cimahi-Punclut-Dago sekitar 26 kilometer, jarak yang bisa membuat kaki lemas dan bergetar terutama pesepeda pemula.
Menurut dia, sepeda merupakan olahraga sederhana dan mudah. Tidak perlu keahlian khusus untuk menjalani hobi gowes ini. "Dalam sepeda yang penting siap fisik. Beda kan dengan sepak bola atau tenis meja yang harus punya skill khusus," kata pria yang pernah menempuh jalur Cimahi-Bandung-Sumedang itu.