Dua hari jualan, penjual terompet dapat untung Rp 1 juta
Bandung.merdeka.com - Penjual terompet tahun baru mulai menjamur di Kota Bandung. Keberadaan mereka membuat suasana tahun baru terasa. Mereka membunyikan terompet untuk memancing pembeli.
Suasana itu misalnya terjadi di Jalan Cikapundung Barat, Kamis (31/12). Tiap sudut di jalan kawasan Asia Afrika tersebut mudah ditemui para penjual terompet.
Salah seorang penjual terompet, Didi Samsudi (30), mengaku mulai jualan H-2. Ia dan 10 orang rekannya datang dari Palimanan, Cirebon, mengadu peruntungan di Bandung lewat jualan terompet. Mereka datang menggunakan mobil bak terbuka.
Sudah lima kali tahun baru Didi jualan terompet. Biasanya ia berjualan di Monas, Jakarta. Tahun ini, ia mencoba jualan di Bandung. Sebab jualan di Jakarta terlalu banyak saingan.
"Kita juga ingin rasakan suasana Bandung. Kelihatannya hokinya bagus di Bandung," kata Didi.
Didi dan rekannya membawa puluhan kodi terompet bermacam jenis. Masing-masing rekan membawa beberapa kodi kemudian menyebar di sejumlah titik keramaian seperti Alun-alun, Cikapundung, Pasar Baru dan lainnya.
Terompet yang mereka bawa beragam bentuk dan warna. Ada terompet biasa, terompet naga, motif batik hingga terompet pabrikan. Harganya antara Rp 15.000 sampai Rp 80.000.
Ayah satu anak yang sehari-hari sopir toko bangunan itu mengaku, jika jualan terompetnya ramai keuntungan yang diraih bisa mencapai Rp 1 juta. Sedangkan jika sepi, minimal dapat Rp 500 ribu bersihnya.
"Lumbayan buat jajan anak," katanya.
Ia berharap, malam nanti dagangannya ludes terjual. Rencananya, ia ingin membuka home industri terompet sendiri. Sehingga ia bisa membuat terompet kualitas pabrik harganya mahal. "Itu harapan tahun baru ini," katanya.