Pentingnya toilet ramah difabel pada Peparnas XV 2016

Oleh Muhammad Hasits pada 21 Oktober 2016, 14:35 WIB

Bandung.merdeka.com - Keberadaan toilet portable sangat penting untuk acara yang melibatkan banyak orang, termasuk dalam pesta olahraga nasional seperti Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016. Bahkan diperlukan toilet khusus bagi hajatan olahraga kaum difabel tersebut, yakni toilet ramah difabel.

Toilet ramah difabel ini misalnya berada di GOR Bulutangkis Lodaya, Jala Lodaya, Bandung. Di ruas kanan gedung, di halaman yang biasanya digunakan parkir, terpasang tiga buah toilet difabel.

Menurut Yana Supriatna, penjaga toilet, keberadaan fasilitas tersebut sangat penting karena terbukti banyak membantu paralimpian maupun anggota kontingennya.

"Dari pagi, mulai buka jam 9, sampai tutup acara di magrib-an, hilir mudik paralimpian dan anggota kontingen yang gunakan toilet portabel. Ini sangat membantu mereka," katanya Yana, melalui siaran pers  Media Center Papernas yang diterima Merdeka Bandung.

Yana mengatakan, dengan layanan ramah difabel itu, selama dirinya bertugas tiga hari dalam Peparnas XV, paralimpian banyak yang bisa masuk sendiri menggunakan kursi roda tanpa bantuan pendamping.

"Jadi, saya mah tinggal bukain pintu saja, nanti masuk sendiri. Kalau sudah beres, kadang saya ikut bantuin pintu biar gampang keluar. Ada juga sih yang dibantuin masuk ke dalam sama pendamping, tapi lebih banyak yang mandiri," katanya.

Menurut Yana, paralimpian butuh waktu relatif lama ketika sedang beraktivitas di dalam toilet. Hal ini lumrah karena tak mudah bagi difabel untuk menggunakan toilet.

Toilet tersebut dilengkapi dengan papan warna biru ukuran panjang 3 meter dan lebar 1 meter di depan pintu masuk. Dengan sudut kemiringan sekitar 45 derajat dan landasan relatif panjang, maka paralimpian lebih mudah masuk fasilitas tersebut.

Khususnya bagi para pengguna kursi roda, pengguna toilet bisa masuk tanpa susah payah karena permukaan relatif tidak menukik. Demikian pula dengan paralimpian tuna daksa, fasilitas tambahan itu tidak seperti kebanyakan toilet portabel reguler, yang akses masuknya relatif tinggi dengan landasan pendek.

Toilet tersebut berbentuk kotak tiga meter kali dua meter. Di bagian kiri pintu masuk, ada wastafel lengkap dengan sabun cuci tangan, lalu cermin di atasnya, serta gulungan tissue pengering tangan di sebelah kirinya.

Sementara bagian intinya, ada toilet duduk dengan sistem pembuangan sekali tekan serta selang untuk membilas. Persis sebelah kiri toilet duduk, ada ember penampung air sekira paralimpian ingin mengambil air lebih banyak dari selang bilasan toilet duduk.

Tag Terkait