Kirmir di Pasirimpun roboh, satu rumah terseret banjir

user
Farah Fuadona 21 Maret 2016, 09:35 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Peristiwa robohnya kirimir sungai di Kota Bandung kembali terjadi. Kirmir sepanjang 30 meter dengan tinggi dua meter yang berada di RT 06/02, Kelurahan Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati roboh pada Jumat (11/3/2016) lalu. Derasnya air Sungai Cisanggarung yang melintas di wilayah tersebut membuat sebuah rumah milik warga turut terseret banjir.

Cucum Sumiat (52), warga sekitar menuturkan, derasnya air Sungai Cisanggarung membuat tanggul penahan air jebol. Kondisi tersebut diduga disebabkan tingginya volume air sungai yang berasal dari wilayah hulu yang berada di Kabupaten Bandung.

"Kemungkinan saat itu di wilayah Kabupaten Bandung sedang hujan deras. Sehingga volume air yang mengalir ke bawah menjadi  sangat tinggi dan merobohkan kirmir yang berada disini, karena tak mampu menahan terjangan air," ujar Cucum kepada Merdeka Bandung saat ditemui di lokasi, Minggu (20/3).

Dia mengatakan akibat robohnya kirmir sungai tersebut, membuat air sungai meluap dan mengenangi rumah warga. Cucum menyebut banjir yang terjadi di wilayaahya hampir selalu terjadi setiap tahun.

"Setiap tahun di sini mah banjir terus. Rumah saya aja kemarin banjir hampir satu meter," katanya.

Di mengungkapkan di lokasi yang sama sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa. Kirmir yang saat ini jebol kata dia baru saja diperbaiki sekitar empat bulan lalu oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP).

"Masa baru dibangun sempat bulan sudah jebol lagi. Saya juga sebagai warga juga heran,"ucapnya

Ia meminta kepada Pemkot Bandung segera membangun kembali kirmir baru di lokasi tersebut. Sebab dirinya khawatir ketika hujan lebat, air sungai akan meluap dan menggenangi rumahnya lagi.

"Ya kami minta agar Pemkot segera memperbaiki Kirmir yang jebol. Apalagi akhir-akhir ini hujan terus," ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Pasir Impun, Ate Sukayat menuturkan akibat kirmir jebol mengakibatkan 10 rumah yang tergenang banjir. Kondisi ini membuat sebagian warga harus mengungsi.

"Satu rumah milik ibu Iyah yang tergerus banjir sementara waktu diungsikan di madrasah terdekat, sambil menunggu adanya bantuan dari Dinas Sosial,"katanya

Dia mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan DBMP terkait robohnya kirmir yang menyebabkan banjir di kawasan tersebut. Petugas dari DBMP pun sudah mengecek langsung ke lapangan dan berjanji akan membangun krimir baru. Namum hingga saat ini belum ada tindak lanjut di lapangan berupa pembangunan fisik.

"Saya hanya berharap agar dinas terkait dapat segera merealisasikan pembangunan," pungkasnya.


Kredit

Bagikan