Dhymas, penyair muda pemenang Lomba Menulis Puisi Ramadan

Muhammad Adhymas Prasetyo
Bandung.merdeka.com - Muhammad Adhymas Prasetyo (22) menjadi salah satu pemenang Lomba Menulis Puisi Ramadan yang digelar Majelis Sastra Bandung. Mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini menulis puisi tentang kekosongan jiwa dan pencarian.
Puisinya berjudul Turun Hujan Di Malam Ramadan yang kemudian diunggah di web Arena Studi Apresiasi Satra (ASAS) UPI menjadi “Akan Turun Hujan” Berikut adalah puisinya:
Akan turun hujan malam ini
Sementara di dalam kamar kata-kata lebih dulu
Jatuh dari sebuah puisi, menyisakan kekosongan
Kini tidak ada ruang paling sunyi kecuali dadaku
Akan turun hujan malam ini
Sementara Tuhan-Tuhan lebih dulu berjatuhan
Dari sebuah kitab suci, menyisakan aku
Dengan pisau waktu yang mengiris urat leher usiaku
Tiba-tiba hujan turun mengetuk bubungan kamar
Juga dadaku
Mungkin ini adalah bulan paling basah di sepanjang tahun
Mengapa musim tidak juga datang pada dahaga jiwaku?
Tidak ada lagi masa lalu, tidak ada seorang anak
Yang berusaha payah menggenapkan pertanyaannya.
Dhymas mengungkapkan, ia berusaha jujur dalam membuat puisinya. Sehingga mau tidak mau harus menjauh dari hal-hal klise tentang Ramadan. “Puisi Turun Hujan Di Malam Ramadhan itu tentang perasaan saya, tentang kekosongan jiwa,” ujarnya sembari tertawa.
Selama ini puisi sering dimaknai sebagai untaian kata penuh makna. Terlebih jika puisinya menyangkut spiritualitas Ramadan yang akan penuh dengan kata-kata mutiara.
Namun puisi Dhymas justru meragukan kebermaknaan puisi. Ia menuangkan pencarian spiritualnya baik sebagai pemuda maupun sebagai muslim, dalam bait Sementara Tuhan-Tuhan lebih dulu berjatuhan dari sebuah kitab suci. “Saya menyadari ternyata saya masih dalam masa pencarian,” katanya.
Puisi sendiri dibuat di bulan Ramadan yang jatuh pada bulan Juni, bulan yang basah karena disertai hujan. Namun hujan yang turun juga belum bisa mengisi kekosongan penyair atau penulis puisi.
“Jadi ini semacam pencarian jati diri bagi saya,” kata pria kelahiran Cirebon yang saat ini menjabat Ketua ASAS UPI.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak