Bercita-Cita Jadi Artis, Dimas Justru Kini Sukses Jadi Bos Hotel di Bandung

user
Endang Saputra 03 Januari 2019, 16:48 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Memiliki cita-cita menjadi artis sejak kecil, siapa sangka bila Dimas Indriyanto Bestari Putra kini sukses menduduki jabatan CEO dan Founder of d’best Hospitality Management. Cita-citanya semakin memuncak tatkala ia menyaksikan film yang dirilis pada 7 Februari 2002 silam yakni Ada Apa Dengan Cinta?.

Pria berkacamata ini mengaku bila film tersebut membuatnya berkhayal bisa menjadi sosok terkenal seperti Nicholas Saputra yang menjadi tokoh utama film garapan Rudi Soedjarwo itu. Katanya, mungkin begitu menyenangkan bisa menjadi orang terkenal dan memiliki penggemar.

"Pas jaman nonton AADC pertama kali itu pengen jadi artis. Itu juga cita-cita dari kecil sih. Sebenarnya cuma pengen gitu, tapi enggak pernah ada upaya buat mencoba peruntungan juga jadi artis. Cuma mengkhayal doang," ujar Dimas kepada Merdeka Bandung, belum lama ini.

Sebenarnya, Dimas memiliki modal untuk terjun ke dunia entertain. Parasnya yang tampan, tubuh ideal dengan tinggi semampai serta pembawaan yang ramah serta ceria membuatnya bisa memikat hati banyak orang.

Nyatanya, cita-cita itu sirna dimakan waktu. Kini diusianya yang menginjak 24 tahun, Dimas sudah menduduki posisi sebagai CEO dan Founder of d’best Hospitality Management. Karier yang dijalaninya kini bermula dari sang ayah yang membangun sebuah hotel di Jalan Otto Iskandardinata.

Ia yang masih menjalani kuliahnya di Victoria University, Singapura mengetahui bila hotel tersebut tak ada yang mengurus. Sang ayah sibuk dengan bisnis lainnya. Hingga usai menyelesaikan study, Dimas mendapat kepercayaan untuk mengurus hotel milik orangtuanya.

"Papa bangun hotel tapi enggak ada yang ngurus, pas aku beres kuliah papa nawarin buat ngurusin hotelnya. Pengennya kerja di luar negeri, perusahaan asing gitu. Aku terbiasa sama orang Singapura mulai dari pola pikir dan kebiasaan hidupnya. Tadinya juga pengen lanjutin sekolah. Dapat kesempatan ini dari papa ya aku terima," terang dia.

Mendapat kepercayaan sepenuhnya mengurus bisnis dibidang pariwisata, Dimas menjalaninya dari nol. Ingin paham betul bagaimana seluk beluk perhotelan, ia justru memulai kiprahnya dengan menjadi seorang pencuci piring. Memulai kariernya dari bawah, menjadikan Dimas sebagai pemimpin yang sederhana.

"Saya coba jadi tukang cuci piring dulu awalnya. Coba dari bawah lah biar enggak kaget pas ada di atas," imbuhnya.

Selama menjalani karier sebagai pemimpin sebuah perusahaan, Dimas mengaku banyak belajar. Setahun pertama kariernya, beban yang dipikulnya begitu berat. Ia sadar bila diusianya yang masih muda, ia memiliki mental yang belum stabil. Padahal tanggungjawab yang dipikulnya begitu berat.

"Setahun pertama stres parah, bebannya berat banget. Saking stres nya aku pernah sampai enggak keluar kamar seharian karena stres bingung harus gimana, bebannya berat banget. Banyak sakit juga saya nya. Enggak kepikiran buat nyerah, saya justru mencoba bangkit karna ingat sama kepercayaan yang sudah diberikan,"jelas Dimas.

Dimas bangkit dari keterpurukannya. Ia terus belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan selalu berusaha lebih tenang dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada. Bahkan kini Dimas dikenal sebagai pemimpin yang begitu sederhana.

Sementara itu, disamping kedudukannya sebagai bos, Dimas merupakan anak yang manja kepada kedua orangtuanya khususnya sang Ibunda. Saat bersama sang mama, ia tak segan untuk memeluk serta mencium. Bahkan, foto kedekatan ibu dan anak ini kerap ia unggah dimedia sosial miliknya.

"Aku tuh manja banget sama mama. Peluk, cium enggak pernah malu. Ya namanya juga belum nikah makanya gelendotannya sama mama, kalau sudah nikah kan beda ada istri. Foto-foto bareng mama juga suka saya upload di instagram saya, senang bisa selalu bareng sama mama. Ini bentuk kasih sayang saya sama mama," katanya.

Kredit

Bagikan