Takut gelap? Ikuti terapi ala Wisata Mistis Bandung ini


Ilustrasi hantu
Bandung.merdeka.com - Wisata mistis diyakini sebagai alternatif untuk membuktikan mitos dan menghilangkan rasa takut. Banyak peserta yang tadinya penakut saat berada di tempat gelap dan sepi jadi pemberani setelah mengikuti ekspedisi Komunitas Wisata Mistis (Wismis) Bandung.
"Ekspedisi kita jadi semacam terapi untuk yang takut gelap. Ada peserta yang awalnya tidak mau ikut ekspedisi, setelah sekali ikut jadi ketagihan," kata Penasihat Wisata Mistis Bandung Iman Abdurahman, kepada Merdeka Bandung, Sabtu (3/10).
Ia menjelaskan, tujuan Komunitas Wismis tidak semata-mata mencari tempat angker. Komunitas ini punya sejumlah kriteria dalam mencari peserta maupun menentukan tempat ekspedisi. "Kalau cuman angker, kita tinggal datangi saja kuburan," katanya.
Ia menegaskan, komunitas yang berdiri 2011 ini bukanlah kumpulan paranormal atau dukun. Mayoritas pengurusnya adalah anak muda melek internet. Komunitas Wismis sendiri terbentuk lewat forum digital Kaskus.
Di forum tersebut, awalnya hanya di-share foto tempat angker di Bandung, yakni sebuah sekolah di Jalan Belitung yang terkenal dengan penampakan none Belanda. Ternyata respon Kaskuser luar biasa. Akhirnya diputuskan untuk mendatangi tempat tersebut beramai-ramai. Di sana mereka jalan-jalan malam sambil ber-selfie ria.
Setelah itu mereka mencari tempat angker lainnya, sebuah kuburan tua di daerah Jalan Sangkuriang. Jumlah peserta masih sedikit, antara tujuh sampai sembilan orang. "Itulah kuburan satu-satunya kita datangi. Hasilnya pun tidak memuaskan, kuburannya tak ketemu," katanya seraya terbahak.
Mereka pun mulai merumuskan konsep lebih serius. Maka terbentuklah Komunitas Wismis, Iman sendiri yang jadi ketua waktu itu. Mereka menyusun struktur organisasi, AD/ART, dan prosedur penjaringan peserta.
Peserta yang berminat, tutur Iman, tidak langsung dibawa ke tempat ekspedisi, melainkan diajak ngumpul dulu di tempat Komunitas Wismis biasa nongkrong, yakni di angkringan ITB tiap Rabu malam. Di sana peserta akan diterangkan visi misi komunitas, bahwa tujuan utama komunitas adalah menelusuri mitos dan sejarah tempat ekspedisi.
"Kita bukan pemburu hantu, kita mempelajari mitos, mencari penjelasan logisnya, dan menelusuri sejarah lokalnya," terangnya.
Setelah sharing di acara tiap Rabu malam, baru diputuskan untuk ekspedisi yang biasa digelar tiap malam Minggu. Seminggu sebelum ekspedisi, tim Komunitas Wismis melakukan survei, mengurus perizinan, dan menyiapkan narasumber lokal.
Pada hari H mereka berangkat ramai-ramai. Awalnya jumlah peserta tidak banyak, kurang dari 10 orang. Berikutnya jumlah peserta terus meningkat, minimal 30 orang dalam sekali ekspedisi, pernah 40 sampai 50 orang seperti pada ekspedisi terbaru di Goa Belanda, Dago Pakar, Bandung.
Rencananya mereka berencana menerbitkan buku hasil ekspedisi selama ini. Buku ini berisi testimoni peserta, mitos dan sejarah lokasi-lokasi ekspedisi. Materi buku di antaranya sudah dimuat di situs www.wisatamistis.com.
Rencana lain, Komunitas Wismis menjejaki kerja sama dengan Dinas Pariwisata Jawa Barat untuk mendorong wisata mistis sebagai wisata alternatif Kota Bandung.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak