Bandung.merdeka.com - Bakso Mas Tato menjadi salah satu kuliner inovatif di bidang makanan. Bakso ini memadukan konsep ramen Jepang dengan bakso rasa lokal. Sehingga Bakso Mas Tato akrab bagi lidah orang Indonesia.

Mencari Bakso Mas Tato tidak terlalu sulit. Warung bakso ini berada di Jalan Ternate, tidak jauh dari pertigaan Jalan Martadinata (Riau) - Jalan Ternate. Tata ruang warung Bakso Mas Tato memakai konsep kafe, ada meja dan kursi yang menghadap ke dapur.

Dapur Bakso Mas Tato didesain agak terbuka (open kitchen design), pengunjung bisa menyaksikan langsung proses pembuatan menu-menu yang ada di warung bakso yang dikelola eks vokalis band punk rock Bandung, Donny Supriyadi.

“Menu kita yang pertama adalah Mie Andalan yang memakai mie ramen untuk visualnya. Kalau rasanya bukan Jepang, tapi khas bakso Bandung,” ujar mantan vokalis band punk rock Jeruji saat berbincang dengan Merdeka Bandung di warung baksonya.

Secara visual bakso buatan Donny memang menarik, mie ramen yang tampak kuning kenyal dihiasi bakso daging sapi plus chicken katsu dan telur. Semuanya diperkaya dengan kuah kaldu ayam berwarna kuning kemerahan.

Menurut Donny, menu tersebut tidak akan ditemukan di ramen biasa. “Kalau ramen Jepang kan jarang yang pakai bakso,” ujarnya.

Rasa Mie Andalan juga jempolan. Ada paduan pedas, sedikit asam tomat dan gurihnya kaldu. Sedangkan bakso yang dibuat Donny sendiri terasa kenyal dan berisi. Begitu juga chicken katsu yang gurih dan renyah.

Harga satu porsi Mie Andalan Rp 23 ribu. Selain itu, tahun ini Donny juga mengeluarkan sejumlah inovasi menu yakni mie suki, kepiting, beep dan udang. Menu-menu tersebut bisa disajikan dalam bentuk kering (mie goreng) atau kuah dengan rasa pedas maupun tidak.

Khusus mengenai kaldu, Donny lebih suka memakai kaldu ayam yang lebih harum dan tahan lama. Penasaran ingin mencoba menu bakso ramen khas Bandung ini? Bakso Mas Tato siap melayani Anda mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.