Anda doyan pedas, cobalah ayam bakar dengan 30 jenis sambal ini

user
Muhammad Hasits 10 Desember 2015, 17:38 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Mau menu ayam bakar yang lain daripada yang lain? Datang aja ke Ayam Bakar Bang Becak, Jalan Dipati Ukur, Bandung. Menu ayam bakar Bang Becak dibuat khusus bagi pecinta sambal. Bayangkan, ada 30 jenis sambal yang bisa dipilih sesuai selera.

Ayam Bakar Bang Becak tidak jauh dari Kampus Universitas Padjadjaran. Tidak heran jika menu restoran yang didirikan pengusaha kuliner Mukhamad Adi Widyanto ini biasa menemani santap siang atau malam mahasiswa.

Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, satu porsi ayam Rp 9.000 jika plus nasi jadi Rp 11.000. Adi Widyanto mengatakan, keistimewaan ayam bakar Bang Becak terutama pada sambalnya yang 30 jenis itu. Sambal tersebut diracik berdasar resep-resep sambal nusantara.

Ada sambal goreng jengkol, pete, terong, goreng, wedang, cumi, ikan asin, hati-ampela, telur, kacang panjang, leunca, oncom-leunca, terasi, sambal hijau, dan masih banyak jenis sambal lainnya.

Tidak hanya itu, jenis ayam disuguhkan pun berbeda-beda. "Kita sediakan 30 macam sambal dan jenis ayam. Jadi orang bisa milih sambal sesuai selera," kata pria yang akrab disapa Adi, kepada Merdeka Bandung, Jumat (23/10).

Alumnus jurusan manajemen Universitas Parahyangan ini menjelaskan, target Ayam Bakar Abang Becak adalah mahasiswa. Maka dari itu lokasinya berada di lingkungan pendidikan. Tetapi kalangan umum pun banyak yang berkunjung ke sana ingin merasakan menu ayam dengan 30 sambal ini. Yang tidak suka pedas pun jangan khawatir, karena bisa dipesan ayam bakar yang netral alias tidak pakai sambal.

Menu tersebut masih dilengkapi dengan lalapan khas yang dinamai jukut (rumput). Meski namanya rumput, tetapi bukan rumput makanan kambing, melainkan selada air digoreng dahulu sebelum dihidangkan. "Selada air goreng biar unik kita namai jukut, jukut goreng," katanya.

Pengusaha muda yang juga membuka Uji Nyali Cafe ini menjelaskan, Ayam Bakar Abang Becak bukan kuliner yang menjual konsep, tetapi sebagai kuliner yang menjual citarasa. Beda dengan Uji Nyali Cafe yang lebih menawarkan konsep wahana.

Kredit

Bagikan