Kafe 'berhantu' di Bandung ini justru paling banyak pengunjung

user
Farah Fuadona 03 Desember 2015, 15:42 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Menempati sebuah rumah tua di samping pohon mahoni yang tinggi menjulang di Jalan Guntur. Uji Nyali Cafe berada di beranda rumah berisi kurang lebih 15 meja yang dikelilingi lukisan hantu, sudut ruangan terdapat baliho besar bergambar beraneka macam hantu yang biasa muncul di film horor Indonesia. Hampir di setiap tiang beranda terpasang foto atau manekin bertema horor, gambar tengkorak dan peti mati. Di bagian kasir ada torso dengan topi cowboy.

Kafe ini menggunakan nama-nama horor pada menu mereka, seperti Ayam Goreng Pantai Selatan pelesetan dari ayam sambal ijo, kuku setan alias makanan khas seblak dan minuman Casper.

kafe yang dikelola pengusaha muda, Mukhamad Adi Widyanto, sengaja mengusung tema seram. Bagian dalam didesain lebih seram, sebagian dindingnya diisi stensilan hitam putih bertemakan urban legend lokal maupun luar negeri seperti boneka Chucky, penunggang kuda tak berkepala yang mengacung-acungkan kapak, Clown, topeng scream, pocong, tuyul, kuntilanak dan genderuwo. Saking seramnya, ada pengunjung yang mengaku melihat hantu asli.

Sebenarnya makanan dan minuman di cafe ini merupakan menu biasa yang dimasak oleh koki biasa, bukan hantu. "Nama menu itu agar unik saja, tidak ada maksud lain, biar ada lucu-lucuannya juga," kata pria yang akrab disapa Adi, saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (16/10).

Selain nama menu yang nyeleneh dan suasana menyeramkan, ada tiga wahana uji nyali di bagian dalam rumah khusus bagi pengunjung kafe. Di sini ada hantunya, lho. Tapi bukan hantu beneran meski konon ada peserta yang merasa melihat hantu saat uji nyali.

Pengelola kafe menyiapkan tiga ruangan khusus, yaitu kamar, kamar mandi, dan ruangan yang didesain menyerupai makam. Masing-masing ruangan dibuat gelap. Di tiga titik ini nantinya karyawan kafe yang memperagakan tuyul, pocong, boneka choky dan zombi akan keluar untuk menakut-nakuti pengunjung.

Selama uji nyali berdurasi 10 menit, pengunjung kafe hanya akan ditemani sebuah lilin. Menurut Adi, banyak peserta yang tidak sanggup bertahan hingga 10 menit.

Ya ada sih cerita merasa melihat hantu. Saat uji nyali kita kan biasa mengeluarkan hantu-hantuan empat jenis, nah pengunjung ada yang merasa melihat lima. Mungkin yang satu itu bonus. Pengalaman seperti itu sudah biasa di sini, ceritanya.

Ia tak menampik rumah tua yang disulap menjadi kafe itu terkesan angker. Sebelum dijadikan tempat usaha miliknya, rumah yang berdiri di lahan 400 meter persegi itu sempat kosong selama 3 tahun.

Kendati demikian, mengusung konsep menyeramkan membuat kafe milik pemuda 25 tahun itu justru menarik pengunjung. Alumnus Unpar ini menambahkan, sehari ada sekitar 30 orang pengunjung, tetapi jika di akhir pekan pengunjung yang datang bisa mencapai 100 orang.

Untuk uji nyali pengunjung dikenai tarif sebesar Rp 10 ribu per orang. Tetapi bagi pengunjung yang belanja minimal Rp150 ribu, akan mendapat bonus kesempatan uji nyali dua kali.

Adi enggan menyebutkan omzet yang didapat dari bisnis kreatif ini. Tapi sebagai gambaran sejak dibuka awal 2015, Ia mengaku sudah bisa balik modal. Uang kontrakan selama dua tahun sudah bisa tertutuplah, katanya seraya tertawa.

Penasaran dengan Uji Nyali Cafe? Datang saja langsung, kafe buka dari sore hingga pukul 24.00. Biasanya makin malam jumlah pengunjung makin seru.

Kredit

Bagikan