Bedah Kuliner Penuh Sejarah Lewat Buku ‘Khazanah Kuliner Keraton Kesultanan Cirebon’

user
Endang Saputra 11 September 2019, 15:06 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Buku ‘Khazanah Kuliner Keraton Kesultanan Cirebon – Seri Gastronomi Tradisional Sunda’ secara resmi diluncurkan. Buku ini membedah secara mendalam tentang kuliner keraton kesultanan di Cirebon. Ratusan kuliner penuh sejarah dan cerita dibahas secara rinci.

Riadi Darwis, penulis buku yang juga merupakan dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) NHI Bandung selama setahun penuh melakukan penelitian tentang kuliner keraton kesultanan Cirebon. Dalam proses pengerjaannya, pria yang akrab disapa Darwis itu harus bolak-balik Bandung-Cirebon.

Ia menjelaskan, sudah sejak lama ini memiliki ketertarikan di dunia kuliner. Namun, kali ini yang tengah ia perdalaman adalah perihal kuliner keraton kesultanan Cirebon. Kehadiran buku ini, lanjut dia, berkisah tentang gastronomi dunia kuliner yang ada dilingkungan eksklusif kesultanan Cirebon.

"Buku ini tidak hanya bicara masalah resep, justru bicara banyak kaitannya dengan sejarah, teknologi, filsafat, etiket, keyakinan, kemudian aspek-aspek lain seperti sosial dan keagamaan. Itu semua tercampur menjadi satu kesatuan yang solid tidak bisa dipisahkan satu sama lain," terang Darwis kepada Merdeka Bandung saat ditemui di STP NHI Bandung, Rabu (11/9).

Lebih lanjut Darwis menjelaskan, ada sekitar 12 naskah yang ia teliti sebagai acuan untuk penulisan buku ini. Setelah melakukan penelitian, kata Darwis, muncul 1162 kosa kata yang ada kaitannya dengan dunia kuliner yang kemudian pada hasilnya mencuatkan 273 kuliner khas yang ada di kesultanan.

"Ini baru sebagian yang kita amati. Penelitian dilakukan setahun dan dalam setahun itu saya melakukan penelitian tiga kali bolak-balik saya ke Cirebon. Keistimewaan buku ini juga kami menyampaikan foto dokumen terkait acara di sana plus dengan doa yang dipanjatkan dalam acara ritual itu,” terang dia.

Darwis menjelaskan, tak ada kesulitan dalam menyelesaikan buku ini. Soalnya, ia begitu menikmati setiap proses pengerjaan buku ini. Saat menggarap buku ini, Darwis mengaku menemukan esensi dari nilai-nilai yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

“Tidak semudah kita menyampaikan sesuatu hal lainnya, soalnya di sini ada sisi spiritual yang saya dapatkan dan itu begitu kental. Tak bisa saya ceritakan secara gamblang, namun semuanya tantangan yang saya hadapi begitu saya nikmati. Dalam mengerjakan buku ini, saya juga menjalani ibadah shaum, banyak dzikir juga,” papar dia.

Sementara itu, Anggota dari Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner Belanja di Kementerian Pariwisata, Virginia Warjani Kadarsah mengatakan, buku ‘Khazanah Kuliner Keraton Kesultanan Cirebon’ merupakan buku yang sangat dibutuhkan.

“Ini satu buku yang sangat dibutuhkan. Jadi sekarang mau bicara katakana lah ini Cirebon, dengan referensi itu ada banyak sekali yang bisa dikupas. Bahkan bisa dikembangkan menjaid penelitian lain,” papar Virginia.

Kredit

Bagikan