Lepas Dahaga Dengan Segelas Kelapa Kopyor Yang Segar

user
Endang Saputra 18 Januari 2019, 11:17 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Meneguk minuman dingin nan segar pada siang hari kala mentari tengah terik menyengat, tentu mampu melepas dahaga yang melanda. Bila tengah berada di pantai, minum segelas air kelapa tentu begitu segar. Namun bagi Anda yang tengah berada di antara padatnya aktivitas, menikmati segelas es kelapa kopyor mungkin bisa menjadi pilihan.

Kopyor atau oleh sebagian masyarakat di Jawa Tengah disebut garoh ini sebenarnya merupakan kelainan genetik pada buah kelapa. Ciri kelainan ini adalah daging buah yang empuk atau terlepas dari tempurung, jumlah air kelapa sedikit, dan aroma khas berbeda dari daging kelapa biasanya.

Namun, kelainan dari kopyor ini rupanya berhasil menghadirkan citarasa tersendiri kala diolah dalam segelas minuman. Buktinya, segelas minuman bertitle ‘Coconut Kopyor’ dari O’Rock The Eatery and Coffee ini mampu menjadikannya sebagai salah satu minuman yang memiliki banyak penggemar.

"Ini adalah satu minuman yang kami rekomendasikan. Soalnya, sekarang mencari segelas kelapa kopyor di kafe itu rasanya jarang ya makanya kami di sini mencoba menghadirkan minuman yang memang jarang ada di tempat lain, ujar Manajer Operasional O’Rock The Eatery and Coffee di Jalan Peta, belum lama ini.

‘Coconut Kopyor’ yang disuguhkan ini dibuat dari kelapa, es krim kopyor, serta banana syrup milk. Semua bahan-bahan ini, lanjut Iwan, dicampur bersama dengan cara diblender. Rasa yang segar dengan kolaborasi kopyor dan sedikit citarasa pisang ini tentunya wajib untuk dicoba.

"Ada sedikit tekstur kasar pada setiap sedotan ‘Coconut Kopyor’ ini jadi sensasinya berbeda dengan minum kopyor biasanya. Selain kopyor, kami juga punya beberapa minuman tradisional lainnya seperti Es Podeng, serta Sirsak Manado. Untuk segelas ‘Coconut Kopyor’ ini dibanderol dengan harga Rp 28ribu saja," tuturnya.

Bukan saja minumannya yang unik, namun keunikan juga hadir pada penyajian setiap minuman di O’Rock The Eatery and Coffee. Mendukung program tanpa sedotan plastik, kafe ini mengganti sedotan plastik dengan sedotan bambu. Jadi, ini mampu meminimalisir sampah plastik khususnya dari sedotan.

"Kami jamin higienitas dari sedotannya karena selain rajin kami cuci setelah dipakai, sedotan bambu ini juga kami uap untuk mematikan bakteri yang ada," katanya.

Kredit

Bagikan