Yuk coba sei, daging asap asal Kupang yang lembut dan gurih


Bandung.merdeka.com - Warga Bandung, pernahkah melancong ke daerah Kupang? Jika belum, Anda pasti sedikit aneh dengan makanan bertitle se'i. Selintas namanya begitu asing dan tak terbayang bagaimana makanan asal Kupang yang rupanya disukai oleh orang Bandung itu.
Se'i merupakan metode pengasapan pada daging yang menghasilkan tekstur lembut dan bercitarasa gurih. Di daerah asalnya, daging yang dimasak dengan metode se'i kebanyakan adalah babi. Namun, karena mayoritas warga Kota Kembang merupakan muslim, daging asap kemudian berkembang menjadi sapi, serta ayam. Bahkan tak hanya daging, lidah sapi juga diolah dengan metode se'i.
Bagian Operasional Se'i Sapi Lamalera, Afrisa Fajar Miraj menjelaskan, tempat makan yang ada di Jalan Bagus Rangin ini baru dua bulan resmi dibuka. Namun, animo masyarakat rupanya begitu tinggi. Sejak dibuka, tak sedikit orang yang penasaran mencicip daging se'i dan bahkan ketagihan hingga terus kembali untuk menyantap penganan khas Kupang itu.
"Untuk proses se'i sendiri cukup panjang karena daging dibersihkan, kemudian diasap menggunakan kayu khas Kupang bernama kosambi, dimarinasi dengan bumbu khusus lalu diiris tipis-tipis. Prosesnya memakan waktu dua hingga tiga jam sampai matang. Aroma dan citarasa asapnya itu menjadi cirikhas yang melekat pada daging se'i," ujar Afrisa kepada Merdeka Bandung, Kamis (30/3).
Sebenarnya, daging se'i dari Se'i Dapi Lamalera bukanlah produk baru. Sejak lima tahun yang lalu produk makanan ini sudah berjualan secara online. Tingginya permintaan dari konsumen membuatnya membuka tempat makan. Hal tersebut juga agar para pecinta se'i bisa dengan mudah menyantap makanan dengan teknik asap ini.
Beberapa menu yang ditawarkan di Se'i Sapi Lamalera adalah Se'i Sapi dan Sambal Lu'at, Se'i Sapi Rica Rica, Se'i Ayam Sambal Ijo, Se'i Ayam Sambal Matah, Lidah Asap Rica Rica, dan Lidah Asap Sambal Matah. Harga yang dibanderol untuk mencicip seporsi se'i ini juga murah meriah, yakni Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu saja.
"Sebenarnya hanya ada satu sambal untuk se'i ini yaitu sambal lu'at namun kami kembangkan dengan menawarkan beragam varian seperti matah dan rica rica. Dengan bobot 45 gram untuk setiap porsinya, daging se'i disuguhkan dengan lalap, sambal, serta kuah kaldu yang gurih," jelasnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak