Menimba pengalaman sejarah lewat lari estafet Harkitnas

user
Farah Fuadona 21 Mei 2016, 14:34 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Lari estafet ke Gunung Ciremai terkait Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) menjadi pengalaman berharga bagi para peserta. Salah satunya Ari Sita (27) yang kebagian estafet hingga lereng Gunung Ciremai.

Ari adalah karyawan swasta yang kerja di bidang mesin. Alumnus ITB 2006 ini lolos seleksi lari estafet 108 kilometer Bandung-Gununh Ciremai yang digelar komunitas Pendaki Gunung Regional Bandung bertajuk "Saparakanca" (Semangat Pemuda Raih Kebangkitan Nasionalisme Cakrawala).

Lari tersebut dimulai Jumat (20/5) bertepatan dengan Harkitnas. "Saya ikut karena event ini momennya pas, dilakukan 108 pejuang untuk peringati kebangkitan nasional. Ini unik buat saya," kata Ari saat berbincang dengan Merdeka Bandung sebelum melakukan lari estafet.

Ari berharap, dengan mengikuti lari estafet akan mendapat pengalaman dan teman. "Dan semoga generasi muda lebih menghargai sejarah pahlawan dan kemerdekaan," kata perempuan yang hobi olahraga outdoor.

Menurutnya, peringatan Harkitnas dengan lari estafet ke gunung jarang dilakukan. Makna lain dari kegiatan tersebut, kata pegiat organisasi pendidikan sahabat anak ini, bahwa mendaki gunung bukanlah kegiatan hura-hura.

"Selain melakukan kegiatan bersejarah, estafet naik gunung ini juga menanamkan kebersihan bagi lingkungan," katanya merujuk pada simbol tiang bendera dan sapu lidi yang dibawa pejuang estafet.

Kredit

Bagikan