Ridwan Kamil minta komunitas bantu Pemkot Bandung hadirkan perubahan

user
Farah Fuadona 27 Februari 2016, 10:30 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Keberadaan komunitas nyatanya memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pembangunan sebuah kota. Sebagai bagian dari 'civil society', peran komunitas mampu menyumbang 25 persen dari perubahan yang terjadi di sebuah kota. Untuk itulah diperlukan kolaborasi antara empat pilar yakni pemerintah, pengusaha, masyarakat dan media.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam acara 'Ngariung Sareng Kang Emil jeung komunitas Bandung' yang digelar oleh Kapan Lagi Network (KLN) dan Merdeka.com di Tjendana Bistro, Jalan Sukajadi, Kota Bansung, Jumat malam (26/2).

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan dalam membangun kota Bandung, dirinya menggunakan teori kolaborasi. Untuk melakukan perubahan di Kota Bandung, tidak cukup hanya mengandalkan peran pemerintah saja tetapi juga harus melibatkan pengusaha (bisnis), masyarakat (civil society) dan media.

"Saya sebagai pemerintah (goverment) punya political power. Kemudian para pengusaha, bisnis punya capital power. Civil society termasuk di dalamnya komunitas punya social power dan media punya information power. Kalau mengandalkan pemerintah saja perubahan terjadi hanya 25 persen, tapi kalau digabung dengan pengusaha, masyarakat termasuk di dalamnya komunitas, dan media  perubahan akan terjadi 100 persen," ujar Emil di hadapan perwakilan dari 40 komunitas yang hadir.

Terlebih lagi kata Emil, jumlah komunitas di Kota Bandung sangat banyak sekali. Berdasarkan catatanya setidaknya ada 5000 komunitas yang ada di Kota Bandung. Adapun jenis komunitas ini beragam, mulai dari komunitas ekonomi, sosial, lingkungan dan hobi.

Dia mengungkapkan, banyaknya jumlah komunitas di Kota Bandung, karena kultur warga Bandung yang gemar berkumpul. Saking mudahnya orang Bandung berkumpul segala hal dibikin grup.

Ridwan Kamil dan komunitas di Bandung
© 2016 merdeka.com/Dian Rosadi




 Karena sering nongkrong kan ngobrol. Ngobrol banyak yang satu selera. Karena sering ngobrol dari situ mulai bikin sosial grup seperti bikin usaha, bikin band. Makanya jumlah komunitas banyak sekali di Bandung," kata dia.

Emil mengungkapkan, dari junlah penduduk Kota Bandung 2,5 juta jiwa, 60 persen diantaranya berusia dibawah 40 tahun. Sehingga Kota Bandung sebagian besar penduduknya didominasi oleh kalangan anak muda.

"Jadi Bandung ini kota anak muda. Dominasinya anak-anak muda. Banyak imigran kebanyakan mahasiswa. Karena universitasnya lebih dari 70 yang ada di Bandung,"ucapnya.

Untuk itu lanjut Emil dengan kultur dan dominasi anak muda yang hadir di Kota Bandung. Dia meminta kepada komunitas untuk ikut menghadirkan perubahan.

"Bantu Pemkot Bandung untuk menghadirkan perubahan. Kahadiran komunitas ini menyalurkan energi anak muda, karena hidupnya sibuk siang malam ke dalam hal positif. Tinggal pilih kebermanfaatanmu dimana, mau di komunitas ekonomi, sosial, lingkungan. Yang penting ada indeks kebermanfaatan," pungkasnya.

Kredit

Bagikan