Kolaborasikan program dakwah, Pemkot Bandung gandeng komunitas pemuda hijrah

user
Endang Saputra 18 Juli 2018, 10:03 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pembinaan karakter masyarakat yang agamis menjadi salah satu visi Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) Bandung Jawa Barat. Apalagi Kota Bandung sebagian besar penduduknya didominasi oleh anak muda.

Berkolaborasi dengan Komunitas Pemuda Hijrah, Pemkot Bandung akan menggagas sebuah wadah kreativitas untuk pemuda yang ada di lingkungan masjid. Program dakwah yang selama ini dilakukan di mimbar akan dikolaborasikan dengan kegiatan kreatif anak muda.

Founder Pemuda Hijrah Hanan Attaki mengatakan, melalui konten dakwah anak muda ini dapat mendukung program Pemkot Bandung untuk memenuhi kebutuhan anak muda. Selain dari sisi spiritualitas, juga dikombinasikan dengan beragam kegiatan kreatif yang dilakukan di lingkungan masjid.

"Dari mendekati dakwah kan selama ini pemuda hijrah udah pengalaman 3 tahun dalam membuat program yang youth friendly yang insya allah di anak muda itu jadi menu tambahan. Dan sekarang bisa berkolaborasi dengan pemerintah itu ngasih manfaat bagi anak muda. Jadi kita akan buat program based on bukan assumsion tapi based on need, apa sih yang dibutuhkan oleh anak muda kota Bandung dan apa yang bisa kita kolaborasikan dengan organisasi dakwah, komunitas, karena di belakang pemuda hijrah juga ada beberapa komunitas yang siap berkolaborasi," ujar Hanan seusai bertemu dengan Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial di Balai Kota, Selasa (17/7).

Menurut Hanan, dalam waktu dekat Komunitas Pemuda Hijrah bersama Pemkot Bandung akan membuat sebuah lokasi bertajuk teras bersama anak muda teras berbasis mesjid. Di lokasi inilah nantinya kegiatan dakwah akan dikombinasikan dengan kegiatan kreatif anak muda seperti Skateboard, Sepeda BMX dan kegiatan anak muda lainnya.

"Jadi insya allah yang pasti di Kota Bandung, dan itu akan menjadi salah satu tempat nongkrong anak muda yang baru, yang bisa dekat mesjid tetapi dekat dengan activity anak muda, street culture gitu lah, main BMX, skateboard segala macam tetapi waktunya adzan mereka mudah ke mesjid. Jadi mengawinkan spiritualitas dengan hobi anak muda, supaya menjadi trend dan tidak menjadikan agama beban bagi anak muda tapi trend youth culture,"kata dia.

Menurut Hanan, salah satu program yang ingin diangkat yakni ingin membangun persepsi anak muda tentang islam secara komprehensif. Islam yang bisa menyatu dengan budaya dan dalam konteks kebangsaan diharapkan dapat menambah semangat nasionalisme. Bahkan anak muda diharapkan menjadi kontributor perubahan dan pembangunan di Kota Bandung secara khusus dan di Indonesia secara umum.

"Kita beri anak muda pemahaman konten yang komprehensif, dan kita akan coba tekankan unsur moral dan kemanusiaan. Jadi unsur itu akan kita besarkan porsi itu moralitas dan humanity. Sehingga mereka akan berperilaku bukan hanya dari sebuah teori idealisme tetapi dari sebuah sense moralitas, kemanusiaan, lingkungan, culture dan sebetulnya itu bukan sesuatu yang baru bagian dari konten Islam yang selama ini kurang diperkenalkan, dan ini akan kita perkenalkan, dan makanya gerakan pemuda hijrah ini bukan narasi agama tapi activity yang ada konten agama tetapi tidak jauh dari kegiatan anak muda, jadi kita merevolusi mental kita bersama lewat aktivity bukan lewat narasi," paparnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi Pemkot Bandung dengan komunitas untuk membangun spiritual anak muda. Dengan adanya konsep ini, kegiatan dakwah tidak hanya dilakukan lewat mimbar, tetapi juga pendekatan kegiatan kreatif anak muda.

"Beliau dan teman-temannya dari komunitas pemuda hijrah menyampiakan gagasan kepada saya di antaranya mereka ingin membangun semacam wadah kreativitas untuk pemuda yang ada di lingkungan masjid. Ini sangat bagus sekali. Jadi dia ingin berdakwah membangun karakter itu dari masjid melalui pemuda di masjid dengan cara bagaimana masjid itu betul-betul membangin kesadaran pemuda dari masjid," kata dia.

Rencananya, program ini akan diawali di Masjid Al Lathiif. Program ini pun akan masuk menjadi program 100 hari saat dirinya resmi dilantik menjadi wali kota.

"Insya allah (masuk program 100 hari). Nanti Saya kaji dulu. Dia mengusulkan Al Lathiif salah satunya yang sudah sekarang jadi lokasi. Kita akan cari tempat-tempat lain yang memungkinkan," katanya.

Kredit

Bagikan