Berbagai jenis kain tradisional hadir di pameran 'Galaseni Batik Nusantara 2018'
Bandung.merdeka.com - Maxxindo Communication Krishna Studio kembali menggelar pameran bertajuk 'Galaseni Batik Nusantara 2018' di Graha Manggala Siliwangi. Acara yang digelar selama lima hari dari 31 Januari - 4 Februari ini menampilkan beragam kain khas nusantara yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
CEO Maxxindo Communication Desay Savitri, mengatakan event tahunan ini digelar untuk memberikan kesempatan dan peluang bagi para pengrajin wastra dan craft khas Indonesia dalam menunjukkan potensi, kreativitas dan eksistensinya. Ada beragam jenis kain tradisional Indonesia ditampilkan dalam puluhan stan seperti Batik, Ulos dan Songket serta beragam jenis lainnya.
"Total ada lebih dari 90 tenant mulai dari batik, bordir, tenun seperti songket, ulos dan lain-lain. Termasuk beragam aksesoris, busana muslim dari seluruh Indonesia," ujar Desay kepada awak media di sela pembukaan acara, Rabu (31/1).
Menurut dia, event ini merupakan pameran pertama yang digelar di 2018. Tenant-tenant ini diisi oleh pengrajin batik, bodir, tenun dan craft dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya itu, para pengusaha dan perancang busana turut terlibat dalam acara ini.
Desay berharap melalui acara ini dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk-produk dalam negeri. Selain itu juga membantu perkembangan usaha kecil menengah di tanah air dan pelestarian budaya daerah.
"Kami pun menampung dan memberi wadah apresiasi budaya masyarakat di bidang usaha batik, bordir, tenun dan kerajinan serta menghidupkan sekaligus menjadi jembatan bagi pengrajin potensial yang belum memiliki wadah untuk mengembangkan usahanya dan sebagai ajang promosi dalam memasarkan produk-produk unggulan dari berbagai daerah di Indonesia," katanya.
Desay pun menargetkan jumlah pengunjung yang datang dapat membludak seperti event-event yang digelar sebelumnya. Dia bahkan memberikan bocoran akan memberikan diskon khusus bagi para pengunjung. "Nanti akan ada banyak diskon yang disiapkan dari peserta dan tenant," ungkapnya.
Sementara itu Sekda Jabar Iwa Karniwa berkesempatan membuka acara pameran Galaseni Batik Nusantara 2018. Iwa mengaku mengapresiasi digelarnya acara tersebut sebab menjadi salah satu pendorong kain-kain khas nusantara semakin dikenal di dunia internasional.
"Ini sudah terselenggara hampir 19 event dan 2018 ini pertama kali dan beberapa tahun terakhir Saya hadir langsung karena ini bagian dari perhatian pemerintah provinsi kepada warisan seni budaya Nusantara seluruh Indonesia ada di sini semua. Alhamdulillah hari ini stand yaitu ada 102 stand jadi luar biasa ini terbanyak sepanjang sejarah," katanya.
Iwa berharap para pelaku usaha kain tradisional dapat memasarkan usahanya ke mancanegara. Teknologi yang semakin canggih memudahkan pelaku usaha untuk memasarkan produknya. Menurut Iwa, usaha kain tradisional menjadi usaha cukup menjanjikan. Apalagi dari tahun ke tahun peminatnya tak pernah turun.
"Di satu sisi warisan terjaga, di sisi lain untuk menghidupi ekonomi sosial ekonomi masyarakat termasuk bagian ini untuk bisa meningkat karena bisa dikenal di dunia internasional," kata Iwa.
Di melanjutkan, "Dari tahun ke tahun omzetnya cukup besar, tahun kemarin omzetnya Rp 10 miliar (acara pameran), ini kita harapkan mudah-mudahan sampai Rp 15 miliar. Karena ini bukan hanya partai kecil tapi ada partai susulan ini cukup luar biasa dalam 5 hari ini, mudah-mudahan bisa tembus Rp 15 miliar."