Bintek SAPTO diikuti 100 peserta dari perguruan tinggi

Bintek SAPTO
Bandung.merdeka.com - Bimbingan Teknis (Bintek) Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi On Line (SAPTO) rupanya berhasil mencuri perhatian banyak perguruan tinggi. Tak heran jika dalam acara ini hadir 100 peserta dari berbagai perguruan tinggi.
Acara yang diselenggarakan di Universitas Langlangbuana ini diikuti oleh Universitas Bhayangkara Surabaya, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Universitas Suryakencana Cianjur, Uninus Bandung, serta Asosiasi Penjaminan Mutu Internal (APMI).
Dalam kegiatan tersebut hadir sederet pembicara, di antaranya adalah Dr. Agus Setiabudi yakni Dewan Eksekutif BAN-P yang menyampaikan paparannya mengenai Kebijakan dan Pelaksanaan Akreditasi BAN-PT 2018.
Kemudian ada pula Prof. Dr.Adiwijaya (Tel-U) menyampaikan paparannya mengenai pentingnya Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi On Line (SAPTO) dan Dr. Beni Rio Hermanto (ITB).
Rektor Universitas Langlangbuana (Unla) Dr. HR. AR. Harry Anwar, SH.MH mengatakan, kegiatan Bintek yang dikhususkan bagi para dosen tersebut bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada kampus agar mereka siap melaksanakan secara online.
"Selama ini kita melakukannya secara konvensional dan mulai saat ini kita lakukan secara online sehingga ada beberapa hal baru yang harus dipahami oleh kampus," ucap Harry, kemarin.
Menurut Harry, dengan berbasis online ini akan memberikan kemudahan pihak kampus serta lebih efisien dalam penjaminan mutu untuk selanjutnya disaring dan dilihat langsung kelapangan oleh BAN-PT.
"Nanti Dewan Eksekutif BAN-PT datang langsung ke kampus untuk melihat kelaikan dan program ini bagus bagi perguruan tinggi karena data harus valid, akurat untuk kemudian hasilnya dapat dipercaya oleh masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Unla, Prof. H. Dadang Sadeli menambahkan, kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Unla sebagai perguruan tinggi yang unggul disemua lini dan profesional guna menghadapi tantangan kedepan.
"Untuk menuju PT yang unggul dan profesional, tentunya perlu pembenahan mulai akreditasi, peningkatan SDM, penjaminan mutu dan tiap prodi kita audit termasuk proses belajar mengajar," katanya.
Dadang berharap, dengan tahapan seperti itu kita bisa memenuhi aturan dan syarat yang menjadi kebijakan Dikti, dimana nantinya ijasah anggota dikeluarkan tidak lagi dari kampus tetapi langsung dari Dikti.
"Nanti penomoran ijasah nasional oleh Dikkti, jadi mahasiswa harus daftar dulu ke Dikti memenuhi syarat tidak, mulai dari absensi kehadiran, kartu regiatri, kartu mahasiswa,nilai ujian, pembayaran hingga SKS tidak boleh kurang dari 120 sks, kalau tidak memenuhi syarat tidak bisa di wisuda," jelasnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak