Bintek SAPTO diikuti 100 peserta dari perguruan tinggi

user
Farah Fuadona 15 Januari 2018, 10:03 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Bimbingan Teknis (Bintek) Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi On Line (SAPTO) rupanya berhasil mencuri perhatian banyak perguruan tinggi. Tak heran jika dalam acara ini hadir 100 peserta dari berbagai perguruan tinggi.

Acara yang diselenggarakan di Universitas Langlangbuana ini diikuti oleh Universitas Bhayangkara Surabaya, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Universitas Suryakencana Cianjur, Uninus Bandung, serta Asosiasi Penjaminan Mutu Internal (APMI).

Dalam kegiatan tersebut hadir sederet pembicara, di antaranya adalah Dr. Agus Setiabudi yakni Dewan Eksekutif BAN-P yang menyampaikan paparannya mengenai Kebijakan dan Pelaksanaan Akreditasi BAN-PT 2018.

Kemudian ada pula Prof. Dr.Adiwijaya (Tel-U) menyampaikan paparannya mengenai pentingnya Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi On Line (SAPTO) dan Dr. Beni Rio Hermanto (ITB).

Rektor Universitas Langlangbuana (Unla) Dr. HR. AR. Harry Anwar, SH.MH mengatakan, kegiatan Bintek yang dikhususkan bagi para dosen tersebut bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada kampus agar mereka siap melaksanakan secara online.

"Selama ini kita melakukannya secara konvensional dan mulai saat ini kita lakukan secara online sehingga ada beberapa hal baru yang harus dipahami oleh kampus," ucap Harry, kemarin.

Menurut Harry, dengan berbasis online ini akan memberikan kemudahan pihak kampus serta lebih efisien dalam penjaminan mutu untuk selanjutnya disaring dan dilihat langsung kelapangan oleh BAN-PT.

"Nanti Dewan Eksekutif BAN-PT datang langsung ke kampus untuk melihat kelaikan dan program ini bagus bagi perguruan tinggi karena data harus valid, akurat untuk kemudian hasilnya dapat dipercaya oleh masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Unla, Prof. H. Dadang Sadeli menambahkan, kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi Unla sebagai perguruan tinggi yang unggul disemua lini dan profesional guna menghadapi tantangan kedepan.

"Untuk menuju PT yang unggul dan profesional, tentunya perlu pembenahan mulai akreditasi, peningkatan SDM, penjaminan mutu dan tiap prodi kita audit termasuk proses belajar mengajar," katanya.

Dadang berharap, dengan tahapan seperti itu kita bisa memenuhi aturan dan syarat yang menjadi kebijakan Dikti, dimana nantinya ijasah anggota dikeluarkan tidak lagi dari kampus tetapi langsung dari Dikti.

"Nanti penomoran ijasah nasional oleh Dikkti, jadi mahasiswa harus daftar dulu ke Dikti memenuhi syarat tidak, mulai dari absensi kehadiran, kartu regiatri, kartu mahasiswa,nilai ujian, pembayaran hingga SKS tidak boleh kurang dari 120 sks, kalau tidak memenuhi syarat tidak bisa di wisuda," jelasnya.

Kredit

Bagikan