‎Indonesia Menari 2017 kenalkan tarian tradisional dengan kemasan modern

user
Farah Fuadona 21 November 2017, 13:58 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Tak habis akal, di tengah hebatnya gempuran budaya asing. Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar hajatan Indonesia Menari 2017 yang menyuguhkan tarian tradisional Indonesia dengan dikemas secara modern.

Lebih dari 3.000 orang yang terdiri dari perorangan, berbagai komunitas generasi muda, sanggar tari, komunitas pecinta tari, sekolah, dan universitas di Indonesia menari bersama dalam Indonesia Menari 2017 yang diselenggarakan di tiga kota yaitu Jakarta, Bandung, dan Solo.

"Indonesia Menari merupakan salah satu upaya Bakti Budaya Djarum Foundation untuk mengenalkan seni tari tradisional Indonesia dengan cara yang mudah dan menyenangkan," ujar Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian kepada Merdeka Bandung, Selasa (21/11).

Melihat antusiasme masyarakat yang berada di luar Jakarta, maka dari itu, di tahun ini Indonesia Menari 2017 dirasa perlu untuk melakukan penambahan kota yaitu di Solo dan Bandung.

"Sehingga, peserta di daerah sekitar Bandung dan Solo pun dapat berpartisipasi di Indonesia Menari 2017. Kami harap, melalui Indonesia Menari 2017 semakin banyak masyarakat khususnya generasi muda yang memiliki keinginan untuk mempelajari tarian tradisional Indonesia dan bangga akan seni budaya bangsa. #MariMenari!," jelas diaa.

Indonesia Menari 2017 dilangsungkan dengan bentuk tarian massal koreografi yang menggabungkan beberapa gerakan tari tradisional nusantara dan tarian modern dengan durasi empat menit yang diiringi musik aransemen Pongky Prasetyo.

Dalam kesempatan tersebut Pongky menggabungkan lagu daerah dari Aceh (Bungong Jeumpa), Kalimantan Barat (Cik Cik Periuk), Jawa Barat (Cingcangkeling), Maluku (Rasa Sayange), Sulawesi Utara (Si Patokaan) dan Nusa Tenggara Timur (Gemu Fa Mi Re).

Tahun ini, Indonesia Menari 2017 dikonsep oleh Rosmala Sari Dewi dari Cioff Indonesia dengan gerakan tari tradisional yang dikemas secara modern.

Para peserta diwajibkan untuk mengikuti gerakan tari yang telah dikonsep, namun gerakan ini terbuka untuk dikreasikan oleh para peserta misalnya pada peserta kelompok dapat berkreasi di pola lantai atau blocking, variasi tinggi rendah pada setiap gerakan atau pengembangan komposisi koreografi bagi peserta individu.

Untuk Indonesia Menari 2017, Rosmala mengkolaborasikan beberapa gerakan tari tradisional dari beberapa daerah dengan menyisipkan sedikit gerakan tari modern.

"Gerakan yang cukup mudah untuk diikuti, sehingga para peserta yang bukan penari tak perlu merasa tidak percaya diri untuk berpartisipasi dalam acara ini. Karena menari dan melestarikan tarian daerah bukan hanya tugas penari, tetapi menjadi tugas kita semua sebagai masyarakat Indonesia,” terang Rosmala.

Kredit

Bagikan