Videotron di Jakarta putar film porno, ini antisipasi Pemkot Bandung

user
Mohammad Taufik 04 Oktober 2016, 14:43 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melakukan langkah antisipasi untuk mencegah terulangnya kasus pemutaran film porno di videotron di Jakarta. Pemkot Bandung melalui Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) yamg dalam hal ini bertugas sebagai tim wasdal (pengawasan dan pengendalian) reklame akan meningkatkan pengawasan terhadap isi konten yang diputar videotron di seluruh Kota Bandung.

Kadiskamtam Kota Bandung Arief Prasetya, mengatakan untuk langkah antisipasi yang telah dilakukan yakni pengawasan dari proses perizinan. Dari proses perizinan ini, pihaknya menyeleksi konten-konten yang diputar di videotron.

"Kita melakukan wasdal (pengawasan pengendalian) itu juga kita lakukan dari kontennya. Isinya apakah sesuai dengan perizinannya, ukurannya, tempatnya. Itu terus kita lakukan," ujar Arief kepada wartawan, Selasa (4/10).

Arief mengatakan, Diskamtam juga akan membina para operator melalui asosiasi biro iklan di Bandung.

"Untuk pengawasan (operator) kita tidak bisa, karena oleh biro ya, tapi kita melakukan pembinaan dengan biro melalui asosiasi. Supaya biro-biro ini dengan operatornya lebih mengawasi, karena yang bertanggung jawab terhadap isi bironya. Kita cuma legal aspeknya saja, jadi aturannya saja," katanya.

Arief mengungkapkan, pihaknya tak akan segan-segan memberikan sanksi tegas kepada biro iklan jika kasus di Jakarta terjadi di Bandung.

"Pasti kita akan mengeluarkan sanksi. Sanksinya pemutusan atau pemberhentian secara langsung oleh kita," ujarnya.

Arief menambahkan di Bandung sendiri saat ini ada lebih dari 50 videotron yang terpasang di sejumlah titik. Sejak kasus pemutaran video porno di videotron di Jakarta, Diskamtam berjanji akan mengintensifkan pengawasan.

Sebelumnya diberitakan, papan iklan videotron di dekat kantor wali kota Jakarta Selatan membuat heboh gara-gara memutar video porno Jepang.

Warga langsung berkerumun di bawah videotron berukuran 24 meter itu. Beberapa pengguna jalan sempat merekam kejadian memalukan itu.

Kredit

Bagikan