Kecamatan Kiaracondong fokus benahi urusan kebersihan

user
Farah Fuadona 31 Agustus 2016, 11:06 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Camat Kiaracondong, Tarya mengatakan pihaknya kini sedang fokus untuk membenahi urusan kebersihan di wilayahnya. Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menuntaskan persoalan kebersihan di wilayahnya.

"Kita sering bekerja sama dengan TNI untuk urusan kebersihan ini," ujar Tarya dalam acara Bandung Menjawab yang digelar di Ruang Media, Balai Kota Bandung, Selasa (30/8).

Tarya menyebut, pihaknya juga membuat berbagai inovasi untuk menangani masalah kebersihan ini. Di Kelurahan Babakan Sari memiliki alat khusus yang dapat mengolah sampah organik menjadi pupuk cair dan gas.

Menurut Tarya, alat pengubah sampah menjadi pupuk cair ini juga merupakan hasil kerja sama kecamatan dengan Bank BJB, berupa pembangunan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Terpadu. TPS yang berlokasi di RW 8 Kelurahan Babakan Sari ini menampung sampah dari 18 RW di satu kelurahan yang jumlahnya mencapai 10 ton.

Dia menjelaskan bahwa warganya sudah terbiasa memilah sampah organik dan anorganik. Dari 10 ton produksi sampah di TPS ini, hampir 50 persen diolah menjadi pupuk cair dan gas. "Pupuk cair itu berasal dari sampah organik yang sudah dipilah oleh warga," katanya.

Pupuk ini setelah diolah dimanfaatkan sendiri oleh warga setempat untuk menyuburkan tanaman. Pihak kecamatan masih melakukan komunikasi, salah satunya dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung agar pupuk tersebut bisa dijual. "Kami masih komunikasi untuk bisa kerja sama," katanya.

Sementara untuk sampah anorganik, Kecamatan Kiaracondong juga telah memiliki tempat pengolahan. Wilayah ini telah memiliki 3 bank sampah yang terletak di kelurahan Kebon Kangkung, Babakan Surabaya dan Cicaheum.

"Kita kerja sama dengan LSM Hijau Lestari. Bahkan LSM ini akan memiliki bank sampah skala kota," katanya.

Selain urusan pemilahan sampah, Tarya juga tengah melakukan penataan di bantaran sungai Cicadas. Tetapi kendalanya, bantaran sungai tersebut banyak dijadikan tempat berjualan oleh Pedagang Kaki Lima. Ia menambahkan, para PKL di kawasan Cicadas akan dipindahkan ke wilayah di eks Matahari.

"Kami mencoba sungai Cicadas kerja sama dengan masyarakat. Minimal nggak diserobot oleh PKL liar," kata Tarya.

Kredit

Bagikan