Miris, 20 tahun nenek ini tinggal di gubuk reot halaman kantor Golkar

user
Muhammad Hasits 04 Agustus 2016, 16:18 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Tidak ada kata layak untuk dijadikan sebuah tempat tinggal. Berlangitkan seng apa adanya, diselimuti terpal, paling tidak, itu adalah gambaran sebuah gubuk yang ada di halaman Kantor DPD Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung. Miris!

Partai yang biasa menggembar gembor hadir untuk rakyat, dekat dengan rakyat, kenyataannya ada sebuah gubuk tidak layak berdiri di kantor halaman kantor partai berlambang pohon beringin itu. Digubuk itu tinggal satu keluarga. Mereka mengandalkan penghasilan dari mengais rongsok.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jabar Dedi Mulyadi, Kamis (4/8) hendak menghadiri acara, Musda Kosgoro Jabar di Hotel Horison, yang letaknya berdekatan dengan kantor DPD Jabar.

Dedi yang merupakan Bupati Purwakarta itu berjalan kaki menuju Hotel Horison. Tapi saat keluar gedung, spontan Dedi melihat gubuk yang tidak layak di halaman kantornya. Adalah Nandang Saadah (63) penguni gubuk tersebut.

"Malu saya, orang-orang politik di Golkar Jabar dan Kota Bandung yang sering bicara rakyat, tapi di depan mata sendiri, di kantor Golkar ada orang tinggal di gubuk," kata Dedi yang terlihat kesal. Dedi terlihat didampingi Sekretaris Golkar Jabar, Ade Barkah dan anggota DPRD Jabar lainnya.

Dedi terlibat perbincangan singkat dengan Nandah. Akhirnya, Dedi memutuskan untuk menyewa rumah yang lebih layak. "Bukan mau ngusir, saya kasihan sama ibu tinggal di gubuk di kantor orang-orang politik. Makanya saya carikan rumah kontrakan agar lebih layak, lebih manusiawi," ujarnya seraya meminta para anggota DPRD Jabar untuk lebih peka terhadap kondisi masyarakat.

Nandah sendiri tinggal di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Dia menempati gubuk tersebut sudah sejak tahun 1986. Digubuk itu dihuni sekitar enam orang.

Nandah mengaku tetap bertahan di gubuk selama itu karena mata pencariannya ada di kawasan tersebut. "Karena usahanya di sini, ngumpulin rongsokkan. Sudah lama di sini," ujar Nandah yang langsung mengemasi barang-barangnya. "Saya mau pindah aja ke Majalaya."

Dedi yang terlihat kesal akan menegur Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Jabar Yon Mintaraga, karena dianggap lalai menelantarkan warga miskin. "Saya sih emang baru berkantor di kantor ini. Tapi tetap saja saya merasa malu, anggota DPRD Jabarnya sering teriak-teriak rakyat, tapi ada yang begini diam saja," ungkap pria yang khas mengenakan iket kepala.

Kredit

Bagikan