Miris, 20 tahun nenek ini tinggal di gubuk reot halaman kantor Golkar


Bandung.merdeka.com - Tidak ada kata layak untuk dijadikan sebuah tempat tinggal. Berlangitkan seng apa adanya, diselimuti terpal, paling tidak, itu adalah gambaran sebuah gubuk yang ada di halaman Kantor DPD Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung. Miris!
Partai yang biasa menggembar gembor hadir untuk rakyat, dekat dengan rakyat, kenyataannya ada sebuah gubuk tidak layak berdiri di kantor halaman kantor partai berlambang pohon beringin itu. Digubuk itu tinggal satu keluarga. Mereka mengandalkan penghasilan dari mengais rongsok.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jabar Dedi Mulyadi, Kamis (4/8) hendak menghadiri acara, Musda Kosgoro Jabar di Hotel Horison, yang letaknya berdekatan dengan kantor DPD Jabar.
Dedi yang merupakan Bupati Purwakarta itu berjalan kaki menuju Hotel Horison. Tapi saat keluar gedung, spontan Dedi melihat gubuk yang tidak layak di halaman kantornya. Adalah Nandang Saadah (63) penguni gubuk tersebut.
"Malu saya, orang-orang politik di Golkar Jabar dan Kota Bandung yang sering bicara rakyat, tapi di depan mata sendiri, di kantor Golkar ada orang tinggal di gubuk," kata Dedi yang terlihat kesal. Dedi terlihat didampingi Sekretaris Golkar Jabar, Ade Barkah dan anggota DPRD Jabar lainnya.
Dedi terlibat perbincangan singkat dengan Nandah. Akhirnya, Dedi memutuskan untuk menyewa rumah yang lebih layak. "Bukan mau ngusir, saya kasihan sama ibu tinggal di gubuk di kantor orang-orang politik. Makanya saya carikan rumah kontrakan agar lebih layak, lebih manusiawi," ujarnya seraya meminta para anggota DPRD Jabar untuk lebih peka terhadap kondisi masyarakat.
Nandah sendiri tinggal di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Dia menempati gubuk tersebut sudah sejak tahun 1986. Digubuk itu dihuni sekitar enam orang.
Nandah mengaku tetap bertahan di gubuk selama itu karena mata pencariannya ada di kawasan tersebut. "Karena usahanya di sini, ngumpulin rongsokkan. Sudah lama di sini," ujar Nandah yang langsung mengemasi barang-barangnya. "Saya mau pindah aja ke Majalaya."
Dedi yang terlihat kesal akan menegur Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Jabar Yon Mintaraga, karena dianggap lalai menelantarkan warga miskin. "Saya sih emang baru berkantor di kantor ini. Tapi tetap saja saya merasa malu, anggota DPRD Jabarnya sering teriak-teriak rakyat, tapi ada yang begini diam saja," ungkap pria yang khas mengenakan iket kepala.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak