Ridwan Kamil sesalkan PT KAI gusur rumah warga Bandung
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku menyesalkan pembongkaran bangunan warga RW 02 dan RW 03 Kelurahan Babakan Jeruk, Kecamatan Andir oleh PT KAI. Pria yang akrab disapa Emil ini merasa dilapori akan adanya pembongkaran.
Emil baru mengetahui adanya pembongkaran tersebut melalui ajudannya saat dirinya sudah berada di Jambi untuk menghadiri pertemuan APEKSI se-Indonesia.
"Saya pribadi tidak tahu. Kalau tahu pasti kan saya melakukan upaya-upaya ekstra," ujar Emil kepada wartawan, seusai melakukan pertemuan dengan warga, Sabtu (30/7).
Dalam waktu dekat Emil mengaku akan menemui pihak PT. KAI. Pertemuan dilakukan untuk menyampaikan aspirasi dari warga.
"Mau bagaimanapun, mereka yang KTP Bandung kan warga saya. Nggak mungkin mereka menggelandang, terus saya biarkan," tegasnya.
Saat ini, Emil mengaku sedang menunggu laporan dari camatnya terkait data kependudukan dan dokumen lain yang diperlukan. Sementara ini, ia baru bisa memantau situasi di lapangan dan melakukan tindakan jangka pendek.
Berdasarkan pantauan Merdeka Bandung, bangunan yang sebelumnya ditempati oleh warga kini telah rata dengan tanah. Warga untuk sementara waktu tinggal di tenda yang telah disediakan oleh Pemkot Bandung.
Beri bantuan hukum
Pemkot Bandung akan memberikan bantuan hukum kepada warga. Bantuan hukum diberikan untuk mengawal penyelesaian sengketa tanah dengan PT KAI.
"Yang pertama adalah akan memberi bantuan hukum kepada warga untuk melakukan upaya-upaya koridor hukum terkait masalah tanah di sana. Meskipun sudah dibongkar, menurut warga, PT. KAI belum bisa membuktikan status kepemilikan tanahnya," ujar Emil.
Emil akan mengerahkan Bagian Hukum Pemkot Bandung untuk turut serta menyusuri status hukum dari kasus ini. "Ada bantuan hukum dari Bagian Hukum Pemkot Bandung untuk turut serta menyusuri status hukum dari kasus ini," katanya.
Selain itu, kata Emil, pihaknya sedang menyiapkan solusi tempat tinggal bagi warga. Terkait hal tersebut, Emil memerintahkan Camat Andir, Nofidi H. Ekaputra untuk memetakan status kependudukan warga yang ada di wilayah tersebut.
"Warga itu ada dua tipe, ada yang betul-betul tinggal di sana, ada yang rumahnya tidak di sana tapi usahanya di sana," katanya.
Emil mengaku ingin memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan dan status kependudukan tersebut. Proses tersebut kata dia, saat ini masih dikaji kemungkinan solusi alternatif lainnya. "Kepada yg betul-betul tinggal di sana, dan tidak punya hunian, kita akan bantu ke Apartemen Rakyat, antara lain, sedang diteliti, di Sadang Serang atau di Rancacili," ucap Emil.