Ayo jangan malu menggunakan uang koin untuk belanja!
Bandung.merdeka.com - Melakukan transaksi dengan uang koin bagi sebagian masyarakat dianggap memalukan. Hal itu yang membuat uang koin atau uang logam yang masuk ke perbankan sangat minim. Padahal layaknya uang kertas, uang koin juga merupakan alat tansaksi yang resmi.
Jarangnya uang koin yang dilakukan sebagai alat transaksi membuat Bank Indonesia menggalakkan Program Peduli Koin. Program tersebut juga pernah diluncurkan pada tahun 2010 silam. Hadirnya program ini karena Bank Indonesia menilai uang koin cukup langka.
Program tersebut mengimbau masyrakat untuk mentransaksikan uang koin yang dimilikinya diberbagai tempat atau bisa menukarkan ke tempat penukaran resmi.
"Saat ini uang koin yang masuk ke perbankan sangat sedikit, beberapa bank juga mengalami kelangkaan uang koin itu. Makanya kami terus galakkan Program Peduli Koin," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Rosmaya Hadi, Rabu (15/6).
Menurut Rosmaya, dengan adanya program yang tengah gencar disosialisasikan oleh Bank Indonesia, diharapkan masyarakat bisa melakukan transaksi dengan menggunakan uang koin tanpa rasa malu.
"Tujuannya tentu saja untuk kembali mendorong tumbuhnya budaya masyarakat dalam mengoptimalkan penggunaan uang pecahan kecil atau koin dalam kegiatan transaksi, tak hanya itu, menggunakan uang koin juga mendorong pedagang atau peritel yang memiliki budaya sama," jelasnya.
Pedagang atau peritel juga diharapkan bisa memiliki tanggung jawab dalam memberikan hak konsumen berupa pengembalian dalam bentuk uang, bukan bentuk lainnya saat bertransaksi. "Gunakan uang koin untuk bertransaksi, jangan disimpan saja. Seperti uang kertas, uang koin juga harus lancar perputarannya. Mulai sekarang, ayo gunakan uang koin untuk bertransaksi," kata Rosmaya.