Miris, Kebun Binatang Bandung belum punya dokter hewan sampai sekarang
Bandung.merdeka.com - Pasca-kematian gajah Yani beberapa waktu lalu, Kebun Binatang Bandung hingga saat ini tak kunjung memiliki dokter hewan. Pengelola masih mencari dokter hewan pengganti.
Humas Kebun Binatang Bandung, Sudaryo, mengatakan belum ada dokter hewan untuk spesialisasi satwa liar di Kebun Binatang Bandung bukan lantaran tindak mencari. Namun untuk merekrut dokter hewan sudah diserahkan sepenuhnya kepada Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI).
"Kami memang belum punya dokter sampai sekarang. Kita sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) terkait seleksi tersebut. Karena kami belum tahu dokter yang akan diperlukan berapa orang, karena PKBSI yang menentukan nanti," ujar Sudaryo kepada wartawan aaat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Rabu (8/6)
Menurut dia, meskipun Kebun Binatang Bandung belum memiliki dokter hewan, namun untuk kesehatan satwa-satwa tetap menjadi perhatian. Pihaknya bekerja sama dengan tim dokter hewan dari Taman Safari yang selalu memantau kesehatan satwa-satwa di Kebun Binatang Bandung.
"Kalau kesehatan hewan ada yang memonitoring secara rutin dari Taman Safari. Sehingga kondisi kesehatan satwa-satwa liar tetap terpantau," katanya.
Sudaryo mengungkapkan, sebelum pihaknya menyerahkan kewenangan untuk mencari dokter pengganti kepada PKBSI, sudah ada sejumlah dokter hewan yang melamar. Namun diakuinya belum ada yang sesuai dengan kualifikasi. "Sebelumnya ada juga yang melamar ke sini tapi belum berkompetensi," ujarnya.
Lebih lanjut Sudaryo mengatakan terus melakukan upaya perbaikan di Kebun Binatang Bandung, baik dari pembangunan secara fisik maupun pemeliharaan satwa.
Rencananya pada Rabu (8/6) ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat dan Persatuan Kebun Bintang Seluruh Indonesia (PKBSI) berencana membuka tali pembatas di sekitar area Kandang Gajah.
Seperti diketahui, kawasan tersebut dipasangi tali untuk mensterilkan pengunjung yang dikhawatirkan tertular virus pasca-kematian gajah Yani. Namun rencana itu ditunda.