Aher tawarkan BUMD kelola Kebun Binatang Bandung

user
Farah Fuadona 17 Mei 2016, 18:20 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menawarkan BUMD di Jabar bisa mengelola Kebun Binatang Bandung. Pengelolaan buntut dari banyak dikeluhkannya Yayasan Marga Satwa Tamansari Bandung yang dalam mengelola Kabun Binatang Bandung.

Apalagi di awal Mei lalu ditemukannya gajah Sumatera bernama Yani yang mati karena disebut-sebut telat dalam penindakan saat sedang sakit.

"Saya sudah bicara dengan BUMD. Bisa enggak kalau kerja sama dengan pemilik dengan berbagai persoalan yang ada. Yang jelas kita bersama-bersama, visi dan misi penyelamatan BUMD masuk merawat bersama dan mengembangkan," kata pria yang akrab disapa Aher ini di Gedung Sate, Bandung, Selasa (16/5).

Aher yang tidak ingin menyebut BUMD mana mengatakan, bahwa Kebun Binatang harus dipertahankan sebagai lembaga konservasi. Hanya saja pelayanan dan peningkatan kualitas untuk hewan harus dilakukan.

"BUMD kerja sama, tapi ini juga baru penjajakan. Gimana kalau BUMD (kelola). Saya bilang kebayanglah karena pemasaran lebih jelas, anak muda dan sekolah pasti berkunjung ke bonbin," ungkapnya.

Beberapa keuntungan jika memang dikelola BUMD. Dia menerangkan, perangkat Pemprov Jabar cukup memadai. "Kalau kerja sama dengan provinsi BUMD kita ada perangkat. Dinas peternakan dokter hewan. Kita juga adalah provinsi yang punya rumah sakit hewan, dari 34 hanya dua provinsi di Indonesia," ujarnya.

Dia mengaku, ingin bicara dengan pengelola, tanpa maksud intervensi. Sebab Kebun Binatang memang harus diselamatkan.

"Ini bukan intervensi kewajiban moral, kekayaan kita semua. Kita semua pernahkan ke bonbin. Ini mungkin nanti ke teman BUMD untuk jajaki. Kalau nanti ketemu dan menguntungkan penyelamatan binatang satwa dan entitas bisnis. Ini kan perlu diselamatkan. Bisnis juga perlu diselamatkan sebagai usaha pariwisata yang di dalamnya ada satwa," terangnya.

Dia mengatakan, memang perlu berkomunikasi juga dengan Pemkot Bandung. Pemkot sebelumnya sempat ingin menawarkan investor, jika pengelolaan kebun binatang tidak berubah. "Siapa saja yang terlebih dahulu, perlu komunikasi. Kalau Pemkot sudah bisa selesaikan Alhamdulilah," paparnya.

Kredit

Bagikan