Penurunan tarif angkot belum terlalu dirasakan masyarakat

user
Farah Fuadona 07 April 2016, 15:34 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan penurunan tarif angkutan kota sebesar Rp 100. Penurunan tarif ini dilakukan menyusul penurunan harga BBM oleh pemerintah per 1 April.

Sekertaris Komisi C DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga mengatakan penurunan harga BBM belum terlalu berdampak kepada masyarakat, khususnya yang menggunakan angkutan umum. Sebab penurunan tarif tidak terlalu signifikan.

"Untuk penurunan tarif angkot memang belum terlalu terasa dampaknya bagi masyarakat, karena turunnya Rp 100," ujar Awang saat dihubungi, Kamis (7/4).

Dia mengaku memahami kondisi pengusaha angkot saat ini. Menurut Awang penurunan tarif yang tidak signifikan, karena harga BBM hanya satu dari beberapa variabel yang menentukan besaran tarif.

"Harus dipahami juga kendala para pengusaha angkot yang tentunya juga terkendala dengan besarnya biaya-biaya lain diluar BBM. Seperti biaya sparepart juga memiliki porsi yang cukup tinggi," kata dia.

Menurut Awang, penurunan tarif angkot sebesar Rp 100 berpotensi mengalami kendala, terutama bagi sopir saat menyerahkan uang kembalian kepada penumpang.

"Dalam implementasi di lapangan  berpotensi akan mengalami kendala, karena dengan nilai Rp 100 rupiah. Para pengemudi angkot harus menyiapkan kembalian dengan nominal kecil. Meski demikian ini tetap harus dijalankan karena sudah diputuskan. Di sini peran Dishub untuk melakukan pengawasan," ujarnya.

Kredit

Bagikan