Al Jabbar diusulkan jadi nama masjid terapung di Jabar
Bandung.merdeka.com - Masjid megah yang akan menjadi kebanggaan warga Jawa Barat segera digroundbreaking pada pertengahan 2016 ini. Sebelum peletakan batu pertama yang bakal dilakukan, beberapa usulan nama untuk masjid yang mengapung di atas danau tersebut muncul. Salah satunya Al-Jabbar.
Usulan nama itu mengemuka usai Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melakukan rapat pimpinan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (28/3) siang.
"Masjid ya. (Diusulkan namanya) Al Jabar. Al Jabar bisa jadi Jabar (Jawa Barat), Matematika juga, bisa juga asmaul husna. Yang bisa dikatakan maha dahsyat, besar. Yang maha kuasa," kata Aher sapaan akrab Ahmad Heryawan.
Beberapa fasilitas untuk kegiatan Islami dan beberapa museum akan hadir di masjid yang dibangun di kawasan Gedebage, Timur Bandung, tersebut.
"Manasik ada, museum asmaul husna, museum Nabi Muhamad, sejarah Islam Indonesia, sejarah Islam Jabar. Ada tempat untuk menginap pelatihan di sana. Perpus. Ada pertemuan, seminar," terangnya.
Ridwan Kamil menambahkan, masjid terapung yang akan dibangun di atas danau menggunakan rumus matematika. "Konsepnya matematika, dari nama mungkin Al Jabar. Yang bisa masuk dengan konsep Matematika dan Jabar," ujarnya.
Kawasan Gedebage yang memang dikenal kerap tergenang air ini akan ada danau luas berdiri di atas lahan 10 hektare dengan kedalaman tiga meter. "Jadi ini bisa menampung air sampai 30 ribu kubik," ungkapnya.
Selepas groundbreaking masjid yang diperkirakan akan menelan biaya Rp 500 miliar itu akan secara bertahap sampai 2017 mendatang.