Hewan kecil buruk rupa ini intai Anda dari balik bantal dan kasur

user
Mohammad Taufik 13 Januari 2016, 10:24 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Yakin tidur Anda aman? Tunggu dulu, sebaiknya Anda tetap waspada sebab banyak di antara kita tidak sadar ada hewan kecil 'buruk rupa' mengintai dari balik kasur. Namanya tungau, sekelompok hewan kecil bertungkai anggota dari superordo Acarina.

Tungau bukanlah kutu dalam pengertian ilmu hewan walaupun sama-sama berukuran kecil. Meskipun banyak orang menganggapnya sama. Apabila kutu sejati merupakan anggota Insecta (serangga), tungau lebih berdekatan dengan laba-laba bila di lihat dari kekerabatannya.

Hewan ini merupakan salah satu avertebrata yang paling beraneka ragam dan sukses beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan. Ukurannya kebanyakan sangat kecil sehingga kurang menarik perhatian hewan pemangsa besar dan mengakibatkan ia mudah menyebar.

Banyak di antara anggotanya yang hidup bebas di air atau daratan, namun ada anggotanya yang menjadi parasit pada hewan lain (mamalia maupun serangga) atau tumbuhan, bahkan ada yang memakan kapang. Beberapa tungau diketahui menjadi penyebar penyakit (vektor) dan pemicu alergi. Walaupun demikian, ada pula tungau yang hidup menumpang pada hewan lain namun saling menguntungkan.

Dari sekian banyak jenis tungau, yang menjadi catatan adalah bahaya tungau buat manusia. Misalnya tungau kasur. Ada sebuah penelitian, di malam hari ketika tidur, setidaknya terdapat sekitar 1,5 juta tungau berkeliaran di kasur. Hewan ini dapat memicu masalah pernapasan dan kulit pada manusia. Nah, bila Anda mendadak gatal-gatal pada kulit selepas bangun tidur, bisa jadi itu ulah si tungau tadi.

Seperti dilansir dari Good Housekeeping, penelitian dr Stephen Pretlove dari Kingston University menyatakan bahwa kasur yang tidak dirapikan dapat mencegah munculnya tungau debu di kasur. Tungau membutuhkan lingkungan lembap, dengan membiarkan selimut dan seprai berantakan dan terbuka, maka kelembapan yang terkandung di dalamnya dapat berkurang.

Hal lain yang penting untuk dilakukan demi menghindari tungau adalah sering-sering membalik bantal dan selimut ketika telah digunakan. Hal itu dapat membuat tingkat kelembapan menjadi menurun serta menerbangkan bibit-bibit tungau yang ada.

Fakta lain tentang tugau diungkap oleh Rob Dunn, ahli biologi evolusi di North Carolina State University. Dilansir dari majalah National Geographic (NG), Dunn menyebut ada banyak jenis tungau, bahkan saking banyaknya ada jenis tungau yang belum teridentifikasi.

Selain tungau kasur, seperti dijelaskan Dunn, ada salah satu tungau lain yang ternyata hidup pada manusia, yakni tungau wajah yang hidup di folikel rambut. Hewan ini sangat kecil. Bahkan dia menggambarkan selusin tungau wajah ini bisa menari-nari di atas ujung jarum.

Ketika malam, saat orang tidur, tungau ini akan merayap 'menari-nari' di wajah ketika musim kawin, lalu kembali lagi ke rambut meletakkan telur-telurnya pada celah rambut di kepala.

Adapun soal habitat tungau, dia menjelaskan, mayoritas ada pada tubuh; baik itu tubuh mamalia, burung, serangga, atau makhluk lain yang lebih besar, termasuk manusia. "Mengingat keragaman dan spesialisasi seperti itu, tidaklah sulit membayangkan ruangan yang penuh manusia adalah tempat yang tepat untuk menemukan tungau," ujar Dunn.

(Diolah dari berbagai sumber)

Kredit

Bagikan