Toilet SPBU gratis bisa cegah pelecehan

user
Farah Fuadona 29 Desember 2015, 12:10 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Toilet di SPBU merupakan fasilitas umum yang harus terjamin keamanannya. Maka untuk mengelola toilet, ada beberapa model pengelolaan yang dilakukan SPBU. Ada SPBU yang menerapkan toilet berbayar, ada juga SPBU yang menerapkan toilet gratis.
 
“Di sini toilet dipegang satu pengelolaan dengan SPBU. Jadi toiletnya harus gratis karena itu fasilitas umum,” kata Pengawas SPBU Coco 31.40101, Firman Permana, kepada Merdeka Bandung, Selasa (29/12).
 
Ia menjelaskan, SPBU Coco merupakan SPBU anak perusahaan Pertamina. Petugas yang bertanggung jawab terhadap toilet SPBU adalah cleaning service. Tugas cleaning service tidak hanya mengelola toilet, tetapi juga lingkungan SPBU secara umum.
 
“Cleaning service kita hanya sekali-kali saja ngontrol kebersihan toilet. Jika ada yang kotor, dia bersihkan. Jika ada kerusakan lapor ke pengawas,” terang Firman.
 
Dengan kata lain, cleaning service tersebut tidak stand by di toilet. Keberadaan cleaning service di toilet hanya pada waktu tertentu saja, karena dia harus mengerjakan tugas lain yang meliputi keseluruhan lingkungan SPBU.
 
Dengan cara tersebut, cleaning service selalu sibuk dan tidak memikirkan hal-hal lain di luar pekerjaannya. “Di sini cleaning service tidak fokus di toilet, tapi menjaga kebersihan lingkungan semua, termasuk ngepel lantai SPBU,” katanya.
 
Menurutnya, hal itu berbeda dengan di SPBU lain, misalnya pada SPBU swasta atau pribadi di mana pengelolaan toilet SPBU ada yang diserahkan kepada pihak lain.
 
Jika pengelolaan toilet diserahkan ke pihak lain, maka si pemilik SPBU hanya mengelola pengisian BBM saja, tanpa harus memikirkan toilet. Pihak lain yang diserahi tugas mengelola toilet itulah biasanya menerapkan sistem kotak uang atau sumbangan.

“Dengan menyerahkan pengelolaan toilet, pihak SPBU tahu beres saja tanpa harus memikirkan kebersihan toilet. Biasanya tiap bulannya ada setoran dari hasil kotak uang atau sumbangan,” jelasnya.  
 
Dengan sistem pengelolaan toilet oleh pihak lain, lanjut dia, tidak heran jika di toilet ada kotak uang atau sumbangan dan petugas khusus menjaga toilet.
 
“Di kita tidak boleh ada kotak uang atau sumbangan di toilet karena kebijakan perusahaan (Pertamina). Kalau ada kotak uang atau sumbangan kita bisa kena sidak, manajernya harus tanggung jawab. Beda dengan SPBU pribadi atau swasta, boleh-boleh saya menerapkan kotak uang atau sumbangan,” terangnya.

Kredit

Bagikan