Deteksi Dini Kelainan Genetik pada Bayi & Mutasi Kanker dengan Helix Genomic
Bandung.merdeka.com - Kasus baru dan kematian akibat kanker di Indonesia naik hampir 10 persen. Bahkan, lembaga kesehatan dunia (WHO) melansir data tahun 2020 sebesar 400.000 kasus baru dan 230.000 menyebabkan kematian akibat kanker. Kanker payudara dan kanker serviks menjadi silent killer paling berbahaya bagi wanita.
Tingginya risiko kanker terkait erat dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran untuk pencegahan dan deteksi dini kanker. Helix Genomic menghadirkan layanan berteknologi canggih untuk skrining genom dengan metode Next Generation Sequencing (NGS) dan biomolekuler yang lengkap dan terjangkau bagi masyarakat.
PT. Heksa Lingkar Diagnostiks atau dikenal dengan Helix Laboratorium & Klinik bekerjasama dengan perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan, GC Genome, meluncurkan Helix Genomic akhir pekan lalu.
Helix Genomic menyediakan layanan skrining berbasis NGS bagi janin dan bayi baru lahir seperti Non-Invasive Prenatal Test (NIPT) untuk mendeteksi adanya sindrom Down / Edward / Patau pada janin; I-Screen Neonatal Test untuk deteksi dini disabilitas pada bayi baru lahir; hingga Prenatal Carrier Screening Test untuk mendeteksi risiko bawaan pada ibu.
Direktur Helix Laboratorium, Muhareva Raekiansyah, Ph.D menjelaskan, selain pemeriksaan kelainan janin, layanan Helix Genomic juga akan mencakup pemeriksaan genetik untuk mengetahui risiko kanker seperti kanker payudara, kanker ovarium dan beberapa jenis kanker lainnya.
"Layanan ini juga menjawab keresahan Ayah Bunda terutama terhadap kondisi kesehatan buah hatinya," kata Muhareva dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.
Teknologi mutakhir perusahaan global dari negeri K-Popers ini mampu mendeteksi risiko penyakit dan kelainan genetik melalui metode Next Generation Sequencing (NGS) yang memungkinkan untuk melakukan skrining pada genom manusia. NGS memiliki keunggulan untuk melakukan sekuensing gen dengan sensitivitas dan keakuratan tinggi sehingga dapat dikembangkan untuk melakukan pemeriksaan terkait genom.
Manager Overseas GC Genome Korea Selatan, Hyerin Kim menegaskan, pihaknya yakin kompetensi dan profesionalitas Helix sebagai partner global untuk pelayanan kesehatan berteknologi canggih di Indonesia.
"Hal ini menguatkan kredibilitas Helix yang dinahkodai duo alumni Fakultas Teknik UI dan Farmasi ITB, Hendry dan Rohni," sanbungnya.
Selain skrining kanker, Helix Genomic juga menyediakan pemeriksaan pharmacogenetic yang bertujuan untuk memeriksakan gen individu yang berhubungan dengan metabolisme obat. Profil genetik individu ini akan menjadi panduan dokter dalam memberikan terapi obat yang presisi sehingga respon tubuh terhadap obat lebih efektif.