Logee Ikut Andil Perluasan Transformasi Digital Logistik Pelabuhan Indonesia
Bandung.merdeka.com - Pada tahun 2022, pertumbuhan logistik diharapkan bangkit kembali setelah terjadinya pandemi Covid-19 hingga 2021.
Pengelolaan pengurusan impor dan ekspor secara digital sudah dibangun di beberapa terminal peti kemas guna mendukung kemudahan layanan mandiri bagi para pelaku usaha PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan).
“Kami membuka kerjasama melalui integrasi sistem billing TPK Koja kepada para inovator platform, salah satunya Logee Port, untuk mengembangkan solusi percepatan pengurusan kontainer hingga pencarian armada di dalam satu pintu menuju smart terminal untuk TPK Koja”, ujar Chang Ho Song, Deputy General Manager TPK Koja, Senin (10/1/2022).
Laporan terbarunya Pelindo mencatat, peningkatan kinerja trafik peti kemas di kuartal III-2021 sebesar 12,4 juta TEUs atau naik 6,9 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar 11,6 juta TEUs.
Melihat perkembangan pesat impor dan ekspor di Indonesia, PT Telkom Indonesia sebagai BUMN teknologi terbesar di tanah air memiliki tanggung jawab mendigitalisasi segala industri, termasuk transportasi logistik.
Melalui Logee Trans, Telkom mengembangkan produk digital Logee Port yakni platform B2B (perusahaan ke perusahaan) yang terintegrasi terminal peti kemas untuk mempertemukan supply-demand pengurusan kontainer di pelabuhan terminal peti kemas.
Logee Port telah terintegrasi dengan beberapa terminal peti kemas di Tanjung Priok salah satunya KSO TPK Koja. Logee Port juga memberikan kemudahan kepada PPJK untuk pengurusan kontainer di Terminal Pelabuhan Peti Kemas terintegrasi hingga pencarian armada secara cepat, mudah, ringkas, dan transparan.
“Dengan sinergi antara terminal peti kemas dan platform pemesanan truk akan menjadi hal baru untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas secara global dan regional,” imbuhnya.
Logee Port telah terintegrasi dengan beberapa terminal peti kemas di Tanjung Priok salah satunya New Priok Container Terminal One (NPCT1)1. NPCT1 adalah salah satu terminal Peti Kemas terbesar di Jakarta dengan kapasitas 1.5 juta TEUs yang berlokasi di Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Dalam mendukung program pemerintah untuk digitalisasi, NPCT1 telah menerapkan proses Billing Online secara total.
Keberhasilan ECON (Express Container Online NPCT1) mendigitalkan semua proses administrasi dan keuangan pelanggan membuat kehadiran secara fisik di kantor tagihannya menjadi berlebih. Karena itu, NPCT1 menutup kantor pelayanan tagihannya per 1 Mei 2021.
ECON dan Logee telah membangun kolaborasi sehingga menciptakan kemudahan dan nilai tambah proses pelayanan ekspor dan impor pelabuhan, dimana pengguna jasa NPCT1 selain melakukan proses transaksi Jasa Pelayanan Pelabuhan, juga dapat memesan dan menjadwalkan truk peti kemas kapanpun dan dimanapun.
Kolaborasi ini telah berjalan kurang lebih selama satu tahun dan menunjukkan jumlah penggunaan yang semakin meningkat, hal ini selaras anjuran Pemerintah untuk mempercepat konektivitas digital dalam ekosistem logistik nasional Indonesia.