Tomps.id Hadirkan Manajemen Proyek Daring

CEO Tomps.id, Arif Fajaruddin
Bandung.merdeka.com - Salah satu produk digital besutan Telkom Indonesia, Tomps.id menghadirkan manajeman proyek daring. Yakni aplikasi digital dengan sistem monitoring proyek berbasis Geographic Information System (GIS).
Aplikasi ini sudah dipercaya oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dalam integrasi percepatan dan pengawasan proyek lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Kelima kawasan pariwisata yang masuk proyek ini yaitu Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo Flores, Mandalika serta Likupang.
CEO Tomps.id, Arif Fajaruddin menjelaskan, aplikasi tersebut memuat informasi pembangunan seperti total serapan anggaran, kategori proyek, realisasi fisik, kendala, hingga status proyek terkini di lapangan yang disertai bukti secara real-time.
"Nantinya aplikasi Tomps.id ini digunakan seluruh anggota Dewan Pengarah Badan Otorita Pariwisata dan Kawasan Ekonomi Khusus. Tujuan utamanya untuk mendukung kemudahan monitoring kemajuan pekerjaan infrastruktur dalam proyek ini dalam sistem GIS yang terintegrasi," kata Arif dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.
Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan berkat pengembangan pada sistem unggulan Tomps yakni Project Delivery Monitoring, Controlling, dan Project Geographical Area.
Ke depannya, Tomps.id siap mendukung sistem monitoring ini yang dapat diimplementasikan di seluruh kementerian dan instansi pemerintahan lainnya guna membawa banyak manfaat dalam pengelolaan berbagai proyek negara.
Tomps.id sendiri adalah project management tools berbasis mobile dan web yang mengedepankan kemudahan dalam mengelola proyek. Caranya, melalui supervisi online yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja secara real-time dan transparan.
Berdiri pada 2017 lalu, kini Tomps berhasil dipercaya oleh berbagai pengembang untuk mengelola dan menyukseskan proyek mereka.
Di antaranya adalah PT Telekomunikasi Indonesia, PT Metra-Net, PT Technology Karya Mandiri, PT Mitra Cipta Sarana, PT Pekalongan Suka Mandiri, PT Mitra Cipta Sarana, PT Hikmah Alam Sentosa, dan masih banyak lagi.
Team leader Maintenance Corective PT Telkom Akses Tarakan, Rendi Muharmoko mengatakan, pihaknya dulu memantau proyek secara manual. Harus buka GDocs dan Excel serta ditulis satu-satu, misalkan hari ini kerjanya sampai mana dicatet manual di Excel.
"Karena menggunakan Tomps, waktunya lebih cepetlah, gak lagi kita satu-satu. Tinggal download, monitoring, upload mana saja yang sudah dikerjakan dan terbaca semua di dashboard itu. Jadi cepatlah waktunya," katanya.
Sementara itu, Direktur PT Bistel, Josmen Simamora mengatakan, Tomps.id sangat menghemat waktu dalam pembaruan proyek, mudah digunakan, fleksibel, serta tidak bertele-tele.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak