Bandung.merdeka.com - Dias Angga Putra, pemain sepak bola yang kini tengah memperkuat Klub Bali United, sebagai bek kanan itu memanfaatkan fitur canggih yang ada di dalam smartwatch miliknya yakni Amazfit GTS 2 mini.

Soalnya, smartwatch ini dilengkapi berbagai fitur kesehatan modern seperti PAI Health System, 70+ Sport Modes, Sleep and Stress Monitoring, serta Blood-Oxygen Saturation Measurement, yang menemani berbagi perjuangan Dias menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya.

"Tubuh yang sehat dan kuat bisa diraih dengan rutin berolahraga. Di saat pandemi seperti sekarang dimana prioritas utama adalah menjaga imunitas tubuh, yang perlu diingat adalah berolahraga sesuai kemampuan. Olahraga yang terlalu ekstrim hingga melebihi kemampuan tubuh justru bisa berakibat tidak baik bagi tubuh,” jelas Dias.

Salah satu indikator jika olahraga yang kita lakukan sudah melebihi kemampuan fisik adalah bila terjadi sesak nafas dan tubuh terasa lemas. Hal ini dapat terjadi salah satunya karena kekurangan kadar oksigen dalam darah.

Jika hal ini terjadi, Dias menyarankan untuk segera kurangi intensitas olahraga dan beristirahat sejenak. Saat berolahraga, selain detak jantung, Dias selalu memantau kadar oksigen dalam darah melalui fitur Blood-Oxygen Saturation Measurement yang dimiliki Amazfit GTS 2 mini. Selain kesehatan fisik, Dias juga meyakini pentingnya menjaga kesehatan jiwa melalui pemantauan kualitas tidur dan tingkat stres.

"Tubuh kita memerlukan istirahat yang cukup untuk bisa terus berfungsi dengan baik. Istirahat yang paling utama tentu saja tidur. Akan tetapi masih banyak yang belum tahu bahwa tidur juga memiliki tingkatan kualitas. Semakin baik kualitas tidur kita, maka semakin baik untuk kesehatan tubuh,” kata Dias.

Dengan Amazfit GTS 2 mini, Dias dapat memantau kualitas tidur dan tingkat stres melalui fitur Sleep and Stress Monitoring. Jam tangan pintar ini memungkinkan penggunanya untuk mengetahui gambaran kualitas tidur dari pantauan 3 tahapan tidur yaitu light, deep dan REM sleep.

Untuk tingkat stres, fitur ini juga dapat memberikan informasi kondisi penggunanya berdasarkan skala tingkat stres yang dibagi dalam 4 (empat) level diantaranya: 0-25 (aman), 26 - 50 (tingkat stres rendah), 51 - 75 (tingkat stres menengah) dan 75 - 100 (tingkat stres tinggi).