Telkom Resmi Daftarkan Dua HAKI Untuk Sarana Pembelajaran Digital
Bandung.merdeka.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah secara resmi mendaftarkan dua Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk sarana pembelajaran digital mereka. Yakni MyDigiLearn dan laboratorium inovasi internal, AMOEBA.
Deputy SGM Telkom CorpU-ITDRI, Arif Rudiana mengungkapkan, dengan pendaftaran MyDigiLearn, akan ada payung hukum yang jelas dan memperlancar gebrakan inovasi ke depannya.
"Banyak keuntungan besar bukan hanya bagi MyDigiLearn, tapi juga bagi proses-proses inovasi. Contohnya akan mendorong inovasi dan pengembangan penemuan baru di perusahan, dan memberikan keleluasaan supaya karyanya bermanfaat bagi seluruh masyarakat," kata Arif dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.
Selain itu, sambung Arif, juga akan meningkatkan produktivitas dan daya saing MyDigiLearn di industri dan market, serta HAKI membuat perusahaan memiliki aset tak berwujud (intangible asset) yang luar biasa.
MyDigiLearn adalah sebuah learning platform yang mengusung prinsip personalised learning dimana pengguna bisa mengakses kapan saja, dimana saja, dan menggunakan gawai apapun dengan pengalaman belajar berbeda karena memiliki kurikulum dinamis dan konten unggahan pengguna.
Sementara itu, CEO MyDigiLearn, Bagas, menambahkan, setelah resmi terdaftar dalam HAKI, MyDigiLearn akan lebih leluasa menjalankan perannya untuk ekosistem pembelajaran dan akselerasi penetrasi ke para peminat proses pembelajaran digital.
"Ke depannya, MyDigilearn akan terus dikembangan dengan menambahkan fitur-fitur yang lebih canggih seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dengan dilengkapi kemampuan analisis data yang kuat. Ini bertujuan agar terus memberikan pengalaman belajar yang unggul dan menyenangkan bagi masyarakat," sambungnya.
AMOEBA adalah sebuah Corporate Innovation Lab yang menginkubasi inovasi-inovasi karyawan Telkom dengan tujuan membuat talenta digital unggulan, menggembangkan bisnis digital, dan memperkuat sistem relevan.
M. Farizko Nurditama, Chief Operating Officer (COO) AMOEBA menjelaskan, setelah terdaftar resmi, AMOEBA akan terlindungi dari para pengguna ilegal. Selain itu, kegiatan inovasi dapat didukung baik dari berbagai aspek guna bisa sama-sama lebih memberikan manfaat.
Beberapa produk AMOEBA telah eksis di industri digital seperti Smart Eye bidang Virtual Reality, GAMEQOO (platform layanan streaming game di cloud), TOMPS (peranti manajemen proyek berbasis aplikasi mobile dan web), dan BIGBOX (solusi big data dan data analisis).
Kemudian, Netmonk (aplikasi monitoring jaringan dan network), Vutura (platform penyedia Chatbot dan solusi kecerdasan buatan), Arkademy (program pelatihan dan penyaluran kerja), OCA (layanan yang berbasis web untuk penyebaran pesan melalui telepon, surel, SMS, dan WA), JEAGER (Solusi IoT untuk perusahaan manufaktur), hingga StudExt (platform digital menyediakan materi keterampilan untuk mengeksplorasi bidang minat dan bakat anak).
"Kami akan selalu meningkatkan standar. Pesta inovasi sedang terjadi beberapa bulan terakhir, dan kita tunggu pesta inovasi berikutnya,” tutup M. Farizko Nurditama.