Indigo Creative Nation Bath 2 Kucurkan Dana Rp2 Miliar Untuk Startup Terpilih

Fajrin Rasyi
Bandung.merdeka.com - Pendaftaran program Indigo Creative Nation Bath 2 Tahun 2020 sudah dibuka sejak 1 Oktober lalu hingga 13 November mendatang. Program inkubator dan akselerator startup pertama milik BUMN di Indonesia ini akan memberikan pendanaan bernilai fantastis untuk para Startup.
Program yang hadir sejak tahun 2013 lalu itu menawarkan beberapa fasilitas bagi startup yang diinkubasi, antara lain pendanaan hingga Rp2 miliar. Juga, mentoring dari para ahli dan peluang akses pasar kepada pelanggan Telkom Group baik pelanggan Indihome, Telkomsel, maupun pelanggan korporasi serta UMKM.
Direktur Digital Business PT Telkom, Fajrin Rasyid mengatakan, program Batch 2 tersebut mengkhususkan enam kategori startup yang bisa berpartisipasi mendaftar yakni agrikultur, pendidikan, keuangan, kesehatan, logistik, serta travel dan turisme.
Lebih lanjut ia menyoroti mengenai startup lokal yang harus menerapkan tiga pendekatan bisnis, tiga pola pikir mendasar, serta berfokus ke pelanggan. Penerapan strategi tersebut akan mendorong startup lokal menjadi pemenang di negeri sendiri.
"Tiga pendekatan bisnis tersebut adalah diferensiasi atau fokus konten lokal, integrasi offline dan online, serta sinergi dengan perusahaan lokal. Ini penting karena nilai ekonomi digital Indonesia tahun 2019 sudah mencapai 40 miliar dollar dan akan menjadi 133 miliar dollar di tahun 2025," jelas Fajrin dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung, Senin (2/11).
Kata Fajrin, startup lokal bisa menghadirkan strategi konten lokal eksklusif. Misalnya film atau seri lokal, jenis musik lokal, animasi, permainan bercita rasa lokal, dan semacamnya.
"Memang OTT asing pun menghadirkan konten lokal. Namun, mestinya OTT lokal dapat membangun pengetahuan, kerjasama, dan kapabilitas sehingga mampu menghadirkan konten lokal ini dengan lebih baik," papar dia.
Selain itu, strategi integrasi offline online menjadi potensi besar karena startup luar belum tentu bisa menghadirkan presensi secara luring secara kontinyu, sehingga peluang ini bisa dioptimalkan sekaligus menjadi pembeda.
Sementara strategi sinergi dengan sesama perusahaan lokal diarahkan ke yang memiliki ukuran besar. Baik dari sisi jumlah pelanggan, penetrasi pasar, infrastruktur, dan lainnya namun belum memiliki penetrasi digital yang kuat.
"Dalam hal ini, startup lokal dapat menjadi mitra digital bagi perusahaan lokal tersebut. Hal ini tentu saja perlu dipersiapkan dengan matang sehingga menghasilkan kerja sama yang bersifat win-win," tutupnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak