1.200 Penari Meriahkan Indonesia Menari 2018 di Bandung
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 4.200 penari turut meriahkan hajatan Indonesia menari 2018 yang diselenggarakan di empat kota yakni Jakarta, Bandung, Solo, dan Semarang. Di Bandung ada 1.200 penari yang turut meramaikan kegiatan tahunan tersebut. Dilangsungkan di 23 Paskal Shopping Center, area lantai satu dan dua mal ini dipenuhi oleh para penari yang menari secara serentak.
Acara yang diselenggarakan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini berupaya mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih dekat dengan tarian tradisional yang dikemas secara modern dalam Indonesia Menari 2018. Kegiatan tahunan yang dilakukan sejak tahun 2012 ini diikuti oleh peserta yang terdiri dari perorangan, berbagai komunitas generasi muda, sanggar tari, komunitas pecinta tari, sekolah dan universitas.
Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian mengatakan, antusiasme masyarakat akan Indonesia Menari 2018 ditunjukkan dari jumlah pendaftar di Jakarta yang mencapai 3.000 pendaftar, namun kuota yang tersedia hanya 1.500. Penyelenggaraan di kota lainnya juga diramaikan oleh beragam kelompok dan individu yang datang dari beragam daerah.
Dari 1.200 peserta yang telah mendaftar ulang di Bandung, ada peserta yang khusus datang dari Bangka Belitung untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Untuk Solo, 1.200 peserta yang telah mendaftar ulang, datang dari beragam daerah di sekitarnya, seperti Yogyakarta, Kudus, Boyolali, bahkan dari Palembang dan Malang. Penyelenggaraan perdana Indonesia Menari 2018 di Semarang juga diikuti peserta dari Kalimantan dan Palembang dari antara 300 peserta individu yang telah mendaftar ulang.
"Di tahun ke tujuh penyelenggaraan Indonesia menari ini semakin banyak permintaan dari para pecinta seni untuk menyelenggarakan Indonesia Menari di daerahnya dan setelah digeIar secara serempak untuk pertama kalinya di tiga kota tahun lalu, kami menambah satu kota lagi, yakni Semarang tepatnya di Taman Indonesia Kaya yang baru saja diresmikan pada 10 Oktober yang lalu," ujar Renitasari kepada Merdeka Bandung, Minggu (11/11).
Indonesia Menari 2018 dimulai serentak pada pukul 13.00 WIB dengan konsep indoor yang tersebar di beberapa area di Grand Indonesia Jakarta, Mall The Park Solo, dan 23 Paskal Shopping Centre Bandung. Acara ini juga akan diramaikan dengan kehadiran para pekerja seni yang turut menari bersama dalam kemeriahan Indonesia Menari 2018 di masing-masing kota.
Aktor Dimas Beck dan Ify Alyssa menari bersama ribuan peserta di Jakarta; Bisma Karisma dan Gloria Jessica menari bersama para peserta di Bandung, sedangkan Rafael dan Marsha Aruan akan meramaikan Indonesia Menari 2018 Solo.
Khusus untuk Indonesia Menari 2018 yang berlangsung di Semarang diselenggarakan outdoor pada pukul 16.00 WIB. Sekitar 300 penari menari bersama di Taman Indonesia Kaya yang merupakan taman dengan panggung seni pertunjukan terbuka pertama di Jawa Tengah yang memberikan warna baru bagi Kota Semarang.
Indonesia Menari 2018 dilangsungkan dengan bentuk tarian massal koreografi yang menggabungkan beberapa gerakan tari tradisional nusantara dan tarian modern dengan durasi empat menit yang diiringi musik aransemen Pongky Prasetyo yang menggabungkan lagu daerah dari Riau (Soleram), Kalimantan Selatan (Ampar-Ampar Pisang), Jawa Tengah (Cublak-Cublak Suweng), dan Papua (Yamko Rambe Yamko).
"Kegiatan ini ternyata dan disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat yang menjadi suatu penghargaan dan pemacu semangat kami untuk terus berusaha menginspirasi masyarakat khususnya generasi muda untuk mencintai ragam musik dan tarian daerah," jelasnya.
Para peserta yang turut memeriahkan Indonesia Menari 2018 ini selain menunjukkan kemampuan mereka dalam menari, mereka juga mendapat kesempatan memperebutkan total hadiah ratusan juta rupiah.
Tahun ini, koreografi Indonesia Menari 2018 dikonsep oleh Ufa Sofura yang telah menggeluti dunia tari sejak usia 17 tahun. Kecintaannya pada dunia tari membawanya mengikuti beberapa kursus tari singkat di luar negeri, seperti di Singapura, Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman.
Ketekunannya pada dunia tari juga mengantarkannya meraih beragam prestasi dan memberikannya kesempatan untuk ikut serta dalam berbagai pentas tari, baik di dalam maupun luar negeri. Ia juga terpilih menjadi koreografer acara resepsi host country pertemuan tahunan 2018 International Monetary Fund (IMF) dan Kelompok Bank Dunia (World Bank) di Bali.