Bandung.merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menunjukkan kepeduliannya terhadap warisan kebudayaan Tanah Air yakni wayang. Berkolaborasi bersama Universitas Padjajaran (Unpad), sebuah gelaran bertajuk ‘Wayang for Student’ hadir sebagai upaya melestarikan salah satu kesenian yang ada di Indonesia.

Tingginya nilai sejarah dan kebudayaan wayang sebagai pertunjukan asli Indonesia kian menginspirasi BCA untuk turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian kesenian tersebut. Pagelaran dan workshop Wayang for Student 2018 yang berlangsung pada Selasa (23/10) dan Rabu (24/10) ini mengangkat tema ‘Rama Sinta Journey of Love Story’.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan siswa-siswi dari SMA Negeri 1 Bandung, SMA Negeri 10 Bandung, SMA Negeri 14 Bandung, SMA Santa Angela, SMA Yayasan Atika Sunda, SMP Negeri 14 Bandung, dan SMP Negeri 25 Bandung.

Tak hanya itu, hadir pula guru pendamping dari sekolah di wilayah Bandung, para peserta diajak untuk mengenal lebih dalam kebudayaan wayang melalui Pagelaran Wayang Orang dan Wayang Golek ‘Rama Sinta Journey of Love Story’ yang ditampilkan dengan elok oleh Dalang Apep A. S Hudaya.

"Kami menyadari pelajar merupakan generasi muda yang akan meneruskan keberadaan wayang sebagai kekayaan budaya Indonesia. Hal inilah yang mendorong kami untuk menghadirkan kegiatan-kegiatan wayang di tengah generasi muda, seperti Wayang for Student hari ini," ujar Kepala Kantor BCA Wilayah I, Lanny Budiati kepada Merdeka Bandung, Selasa (23/10).

Tak hanya menyaksikan pagelaran wayang golek dan wayang orang beberapa siswa dari SMA Negeri 1, SMA Negeri 10, SMA Yayasan Atika Sunda, dan SMP Negeri 25 menampilkan fragmen wayang berjudul Sayembara Mantili, Rahwana Gandrum, Hanoman duta, dan Kumba Karna Gugur. Kegiatan lain dalam pengenalan wayang juga dilakukan melalui workshop kaparigelan dalang, merakit wayang, dan pameran wayang.

Dalam acara pembukaan, Lanny menuturkan bahwa Wayang for Student merupakan salah satu upaya BCA dalam mempertahankan eksistensi wayang sebagai budaya Nusantara, di tengah maraknya hiburan generasi millennials yang berbasis digital.

Menurut catatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, wayang telah menjadi salah satu dari delapan elemen budaya yang masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak tahun 2008.

"Seni tradisi, seperti wayang, berpotensi mendukung pengembangan budaya populer Indonesia. Oleh karena itu, melalui kegiatan Bakti BCA bidang budaya, yang berada di bawah payung program ‘BCA untuk Wayang Indonesia’, kami secara berkesinambungan mendorong siswa-siswi di Indonesia untuk semakin kenal dengan budaya Indonesia, salah satunya wayang," jelas dia.

Wayang for Student di Bandung ini menampilkan dua jenis workshop, yakni Workshop Merakit Wayang dan Workshop Kaparigelan Dalang. Selain itu, pada kesempatan kali ini, para siswa juga turut berpartisipasi mempersembahkan sajian istimewa, yakni Fragmen 1 Sayembara Mantili oleh para siswa dari SMA Negeri 1 dan Fragmen2 Kumbakarna Gugur oleh para siswa dari SMP Negeri 25.

Lanny menambahkan, Wayang for Student diselenggarakan untuk mengedukasi, sekaligus mengenalkan lebih jauh wayang sebagai salah satu budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO kepada generasi penerus bangsa.

"Sesungguhnya, cerita pewayangan sebagai aset budaya memiliki pesan moral dan tokoh-tokoh yang dapat diteladani. Hanya saja, generasi muda saat ini minim akses untuk membaca atau menyaksikan cerita pewayangan tersebut. Oleh karena itu, melalui kegiatan Wayang for Student, kami berharap popularitas wayang sebagai media hiburan mudah dapat terus meningkat, sebagaimana media hiburan lainnya yang digemari oleh anak muda," katanya.