Emago.id bidik gamers muda aktif gunakan layanan asing

user
Endang Saputra 07 Maret 2018, 16:19 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Emago.id, salah satu startup bidang cloud game peserta program Digital Amoeba PT Telkom Indonesia, membidik 23 juta gamers tanah air usia 17 hingga 35 tahun yang saat ini masih gunakan layanan luar.

Co-founder dan CMO Emago Izzuddin Alazzam, mengatakan total pangsa penyuka game digital di tanah air saat ini berjumlah 43 juta. Dari angka tersebut, nyaris separuhnya penyuka game kasual yang memerlukan perangkat memadai.

"Angka yang kami peroleh, angka 23 juta itu adalah penyuka game dengan device kurang memadai. Inilah yang jadi sasaran utama kami sebagai penyedia cloud game pertama di Indonesia, karena gamers selama ini mainkan layanan serupa dari luar seperti Steam," ujar Izzudin kepada Merdeka Bandung, Rabu (7/3).

Menurut dia, Emago.id dibuat untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan gamers untuk bermain game. Bahkan lebih dari sekedar murah, emago.id juga membuat gamers bermain game semudah akses lagu di Spotify atau akses film di Netflix.

Ada dua paket, sambung Azzam, yang ditawarkan saat ini yakni Basic Plan cukup Rp100 ribu per bulan untuk bisa mainkan 20 game pilihan serta Premium Rp 150 ribu agar bisa mainkan 40 game terbaik.

Pilihan judul game antara lain Dirt Rally, WRC 6, Redout, Red Faction, Star Wars 3, Grid, Moto GP15, Dark Siders, dan SW Force. Dengan tarif semenarik ini, maka Emago juga memiliki misi edukasi menghindari game ilegal hasil bajakan yang banyak diakses melalui Torrent.

"Kalau layanan luar itu cukup ribet, karena harus beli lisensi, download, dan instalasi game. Setelah itu, mainkan dengan file bawaan game bikin berat laptop. Kalau layanan kami, ya tak perlu itu semua, bahkan spek laptop biasa pun bisa, sehingga tak beratkan laptop dengan layanan dimainkan seringan Youtube," kata dia.

Azzam mengungkapkan, skema kerjasama bagi hasil antara pihaknya dengan publisher membuat layanan selain lebih terjangkau, juga relatif handal. Asalkan akses internet pengguna minimal 4 Mbps mengingat seluruh game diakses langsung dari server penyedia yang disimpan di Indonesia.

Emago.id, yang dibesut empat karyawan PT Telkom alumni GPDP 4 tahun 2016 itu, memproyeksikan layanan mereka bisa disambut pasar dengan responsif sekalipun saat ini baru mencapai ratusan sejak dirilis pertama 1 Maret lalu. Para penggawa Emago rerata adalah para karyawan yang menang Socio Digi Leader 2016, sebuah kompetisi start up yang sekaligus ajang rekrutmen karyawan.

"Saat ini masih untuk versi Windows, tetapi kami sedang kembangkan untuk versi Mac bahkan Android ke depannya. Penyuka game casual sih biasanya tak enjoy main di smartphone karena grafisnya terbatas, tapi kami akan sambil lihat dan coba hadirkan pada tahun 2019 mendatang," ungkapnya.

Program startup digital PT Telkom Indonesia, Digital Amoeba, memungkinkan karyawan BUMN tersebut mendirikan start up internal, yang jika sukses, maka memungkinkan diinjeksi modal hingga menjadi anak perusahaan sendiri.

CEO Digital Amoeba Fauzan Feisal mengatakan, dari 60 rintisan usaha peserta saat program dimulai Januari 2017, tersisa saat ini 17 perusahaan siap beroperasi dengan beberapa diantaranya sudah digunakan Telkom Group. Rintisan yang masih bertahan antara lain Usight, SmartEye, Kiwari, Emago, Geekpro, Ketitik, Open Trip, Helio, KitaIna, Pometera, Pasarkoe, dan lainnya.

Kredit

Bagikan