Kecintaan terhadap sepatu, buat Agit sukses dengan Amble

user
Endang Saputra 22 Februari 2018, 09:48 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Memiliki ketertarikan terhadap sepatu sejak duduk dibangku SMA rupanya menggiring Agit Bambang menjadi seorang pengusaha sukses. Lewat produk buatannya Amble Foot Wear, pria berkacamata ini berhasil menuangkan kecintannya menjadi sebuah mata pencaharian yang menjanjikan.

Memulai bisnisnya dari sebuah uang beasiswa yang didapatkan semasa berada di bangku kuliah, Agit justru menggunakan uang tersebut untuk membeli sepatu. Uang beasiswa yang biasanya dimanfaatkan sebagian orang untuk membeli buku, justru beda bagi Agit.

Uang itu, kata Agit, dijadikan sebagai modalnya mengawali bisnis alas kaki. Bak gayung bersambut, berdomisili di Kota Kembang yang memiliki pusat pembuatan sepatu dengan kualitas jempolan yakni di Cibaduyut, tidak butuh waktu lama baginya mendapatkan pengrajin sepatu.

"Pas dapat beasiswa, saya malah beli sepatu. Kenapa bikin sepatu? Karena passion. Saya suka banget sama yang namanya sepatu tetapi enggak kebeli karena sepatu produk luar itu harganya mahal. Saya tahu kalau di Bandung ada centra sepatu kulit Cibaduyut," ujar Agit saat ditemui dalam acara 'Viva Youth Festival' di Unpad, Rabu (21/2).

Kemudian, Agit mencoba iseng datang ke Cibaduyut untuk mencari pengrajin sepatu. Rupanya, bukan hanya mendapat pengrajin sepatu yang memiliki kemampuan mumpuni dengan harga bersahabat.

"Saya coba iseng main ke Cibaduyut. Ternyata banyak banget bapak-bapak yang bisa bikin sepatu dan jago banget. Proses pengerjannnya sederhana tetapi hasilnya luar biasa. Saya enggak ada basic desain. Saya kasih gambar ke bapaknya, hanya dilihat lalu bikin polanya langsung sama bapaknya," jelas dia.

Semua, ia hanya membuat 13 pasang sepatu kulit. Mendapatkan jalan bisnis yang terbilang mujur, ia menjual produknya disebuah forum jual beli pada tahun 2009 dan ternyata responnya begitu positif.

"Saya bikin 13 sepatu yang saya jual diforum jual beli tahun 2009. Saya melihat disana banyaknya jual second branded dan barang KW. Ini kesempatan buat bikin sepatu dengan brand Indonesia tetapi disuguhkan beda. Saya buat kontennya bagus. Banyak yang enggak nyangka ini produk lokal," terang Agit.

Ia bercerita, membuat konten yang menarik dengan menggunakan orang bule sebagai model produknya menjadi nilai jual bagi Amble Footware. Rupanya strategi yang dilakukan oleh Agit terbilang sukses, Amble Footware berhasil mencuri perhatian.

Kini, tidak disangka bila produk buatannya berhasil menembus pasar internasional. Dengan kekuatan media sosial, Agit berhasil menjual sepatu kulit yang ditujukan bagi perempuan dan laki-laki itu ke berbagai penjuru negara.

Kredit

Bagikan