350 Siswa SMA terima beasiswa dari Telkom University

user
Farah Fuadona 22 November 2017, 11:52 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Tak hanya memberikan beasiswa bagi para mahasiswanya, Telkom University juga menggelontorkan dana sebesar Rp 350 juta bagi para siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun sederajat di wilayah Bandung Raya.

Uang ratusan juga itu dikucurkan bagi para siswa dan siswi kelas satu ataupun dua SMA yang dinilai berhak untuk mendapatkan. Dana beasiswa tersebut diharapkan mampu membantu para siswa dan siswi penerimannya untuk membayar uang sekolah.

"Kita yang memilih sekolah dan pihak sekolah yang memilih siswa nya siapa saja yang berhak mendapatkan beasiswa itu. Mereka terdiri dari siswa dan siswi kelas satu serta dua, berasal dari sekolah negeri maupun swasta," ujar Direktur Admisi dan International Office Telkom University, Rinna Fridiana kepada Merdeka Bandung, Rabu (22/11).

Beasiswa tersebut dibagikan pada acara Tell You One Moment 'A Moment of Sharing and Making Achievment' di Gedung Serba Guna Telkom University. Sebanyak 350 siswa SMA, SMK, dan MA se-Bandung Raya menerima beasiswa pendidikan senilai Rp 350 juta dari Telkom University.

Beasiswa tersebut diberikan kepada siswa-siswi berprestasi atau kurang beruntung secara ekonomi. Sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikannya di tingkat menengah atas.

"Setiap tahun Telkom University secara konsisten menggelar program beasiswa, baik yang ditujukan bagi siswa SMA dan sederajat, maupun bagi mahasiswa Telkom University. Ini merupakan kontribusi Telkom University untuk turut serta dalam gerakan mencerdaskan bangsa," jelasnya

Sebagaimana diketahui, data UNICEF tahun 2016 menyebutkan bahwa sebanyak 2,5 juta anak Indonesia yang tidak dapat menikmati sekolah lanjutan. Sementara angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Indonesia pada 2016 juga masih di bawah 40 persen.

Salah seorang penerima beasiswa pendidikan Telkom University, Amir Mahmud Alamsyah (18), siswa kelas XII SMAN 1 Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, yang sejak kecil sudah yatim piatu.

Biaya hidup dan sekolah Amir kini ditanggung bersama oleh kakak-kakaknya. Ketua Umum Paskibraka SMAN 1 Dayeuhkolot ini mengaku kesulitan membayar biaya sekolah, karena kakak-kakaknya juga harus membiayai adiknya. “Buat anak seperti saya, mau lulus SMA juga penuh perjuangan. Bersyukur sekali bisa dapat beasiswa ini, jadi saya bisa bayar SPP sekolah,” kata Amir yang bercita-cita menjadi anggota TNI.

Kredit

Bagikan