Pertumbuhan kredit dan aset perbankan alami perlambatan
Bandung.merdeka.com - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, menilik dari stabilitas keuangan daerah hingga Mei 2017, pertumbuhan kredit serta aset perbankan mengalami perlambatan dibanding triwulan I 2017.
"Ya, kredit dan aset perbankan alami perlambatan. Berbeda dengan DPK (Dana Pihak Ketiga) yang justru meningkat," ujar Wiwiek saat ditemui di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, belum lama ini.
Kata Wiwiek, perbankan memperkirakan masih melakukan konsolidasi dengan menahan ekspansi kredit di tengah resiko kredit yang kembali meningkat. Kenaikan pertumbuhan DPK pada Mei 2017 dibanding akhir triwulan I 2017 dari 8,2 persen menjadi 8,35 persen didorong oleh pertumbuhan giro.
Adapun perlambatan pertumbuhan kredit dari 8,4 persen menjadi 8,06 persen terutama terjadi pada kredit investasi dan konsumsi. Risiko kredit utama beberapa sektor utama perlu diwaspadai, khususnya sektor konstruksi dan jasa dunia usaha.
"Secara spasial, penyaluran kredit mayoritas terkonsentrasi ke wilayah berbasis industri sementara penghimpunan DPK mayoritas terkonsentrasi diwilayah perkotaan yang umumnya berbasis perdagangan," katanya.
Penyaluran kredit UMKM juga melambat khususnya terjadi pada segmen usaha menengah. Namun demikian, NPL kredit UMKM terpantau terus menurun hingga Mei 2017 terutama didorong oleh menurunnya NPL UMKM di sektor perdagangan dan industri pengolahan.